Resilience in Life and Faith (Bab 9)

0
(0)

Salah satu faktor kunci memiliki kehidupan yang tangguh adalah dengan menemukan cara untuk memahami apa yang sedang terjadi atas diri kita khususnya pada masa sulit. Kali ini kita akan belajar melalui kehidupan Yusuf yang diceritakan dalam Kejadian 37-50. Kita mengetahui kehidupan Yusuf yang dipenuhi dengan kesulitan dan penderitaan yang luar biasa. Namun di tengah semuanya itu ia mampu menemukan makna dan rencana Allah atas hidupnya yang menjadikannya seorang yang tangguh.

Yusuf mengalami hari-hari yang sulit. Semua saudaranya membencinya bahkan menjualnya ke pedagang Midian yang lewat. Ia dipisahkan secara paksa dari keluarga dan tanah airnya oleh saudara-saudara kandungnya sendiri. Yusuf kemudian dibawa ke Mesir dan dijual kepada Potifar. Dan pada suatu hari, istri Potifar menginginkan Yusuf untuk tidur bersamanya, tetapi ketika Yusuf menolaknya, ia justru dituduh oleh istri Potifar hendak memerkosanya yang kemudian membuatnya dipenjara. Tetapi Tuhan menyertai Yusuf, sehingga dalam rencana-Nya, melalui peristiwa dimana Yusuf berhasil mengartikan mimpi Firaun, Yusuf diangkat menjadi orang kedua dalam pemerintahan Firaun untuk mengatasi bahaya kelaparan yang akan muncul. Pada akhirnya Yusuf mampu mengatasi kelaparan yang melanda negeri mereka, bahkan membantu seluruh sanak saudaranya yang datang meminta pertolongan. Disitulah ia kembali dipersatukan dengan ayah dan saudara-saudaranya.

Yusuf mengalami banyak penderitaan selama tahun-tahun pengasingan yang panjang dan menyakitkan. Walaupun begitu ia mampu bertahan dan imannya kepada Tuhan tidak pernah goyah. Ia menyadari bahwa keberhasilannya adalah pemberian Tuhan. Ia memahami bagaimana Allah mampu mengubah rencana jahat saudara-saudaranya menjadi suatu rencana besar yang mendatangkan kebaikan bagi bangsa yang besar. Ia memahami pemeliharaan Tuhan dan meyakini bahwa Tuhan turut campur tangan dalam setiap perkaranya untuk mewujudkan maksud dan tujuan-Nya yang baik. Ia selalu membangun relasi dengan Tuhan, dan secara bertahap menyembuhkan luka hatinya melalui pengampunan sebagai sarana penyembuhan sampai pada saat ia berdamai dengan saudara-saudaranya.

Belajar melalui kehidupan Yusuf, kita meyakini bahwa Tuhan bekerja baik pada saat kita direndahkan maupun pada saat kita ditinggikan untuk melaksanakan rencana ilahi-Nya. Keutuhan rencana Tuhan sering kali baru dapat kita lihat ketika peristiwa tersebut berlalu dan kita melihatnya melalui kacamata iman. Sekalipun kita merasa hidup kita sedang hancur tetapi Tuhan tetap berkuasa di tengah puing kehancuran dan kasih-Nya tetap bekerja. Memilih mengampuni akan memerdekakan dan membebaskan kita untuk melanjutkan hidup. Penderitaan akan menghasilkan ketangguhan dalam diri kita bila kita mengizinkannya untuk membentuk karakter dalam diri kita.


Judul Buku: Tangguh dalam Kehidupan, Kuat dalam Tuhan
Penulis   : Tony Horsfall & Debbie Hawker
Penerbit  : Katalis – Yys. Gloria, Yogyakarta (2020)
Bab 9     : Ketangguhan dalam Kehidupan Yusuf (17 hal)

Seberapa artikel ini berguna?

Klik pada "bintang" untuk memberi nilai!

Nilai Rata² 0 / 5. Jumlah vote: 0

Belum ada vote! Jadilah yang pertama menilai.


Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Isikan dengan ANGKA *Time limit exceeded. Please complete the captcha once again.

eBook Rekomendasi

Situs Rekomendasi





Komentar