Resilience in Life and Faith (Bab 8)

0
(0)

“Kognitif” mengacu pada apa saja yang ada hubungannya dengan pikiran atau proses kesadaran mental. Dalam bab 8 ini diuraikan beberapa aspek kognitif dari ketangguhan. Tetapi kita hanya akan membahas beberapa di antaranya saja.

Aspek yang pertama adalah memecahkan masalah. Beberapa orang secara alami pandai dalam memecahkan masalah, dan menemukan solusi atas permasalahan mereka. Tetapi ada juga orang yang tidak cakap dalam memecahkan masalah mereka yang berakibat pada keputusasaan, kemarahan yang meledak-ledak bahkan pikiran untuk mengakhiri hidup mereka. Untuk dapat mengatasi sebuah masalah, diperlukan banyak pemikiran, doa dan perencanaan. Meminta pimpinan Tuhan sangatlah penting ketika kita sedang memecahkan masalah kita.

Aspek yang kedua yaitu fleksibilitas mental. Aspek ini sangat penting karena sering kali rencana yang sudah dibuat pada akhirnya perlu diubah. Orang yang tangguh dapat mengatasi secara fleksibel sebuah perubahan dan menemukan rencana B, C atau mungkin D.

Pembelajaran seumur hidup dan keahlian juga menjadi aspek penting dari ketangguhan karena pengalaman sebelumnya akan menjadi pembelajaran bagi kita dan menolong kita dalam mengatasi permasalahan selanjutnya. Pengalaman hidup kita mengasah kemampuan kita dalam memecahkan masalah dan menjadikan kita tetap tangguh. Orang yang tangguh memandang seluruh pengalamannya sebagai kesempatan untuk belajar.

Cara kita memandang peristiwa-peristiwa traumatis dan bagaimana kita memaknainya juga memengaruhi ketangguhan kita. Seseorang yang percaya bahwa hal baik dapat muncul dari penderitaan (lih. Roma 8:28), atau yang memanfaatkan tantangan sebagai sarana pertumbuhan dalam hidup mereka, akan lebih mampu bertahan daripada mereka yang yakin bahwa apa yang mereka alami akan menjadi penderitaan bagi hidup mereka.

Kreativitas dan imajinasi juga menjadi salah satu aspek ketangguhan dimana seseorang mampu menuangkan stres atau permasalahan mereka melalui kreativitas dan daya imajinasi mereka yang dapat mereka tuangkan menjadi sebuah karya seni, misalkan saja musik, tarian, puisi, lukisan, dan lain-lain. Berpikir kreatif memampukan kita untuk dapat melihat sisi yang lebih cerah dari berbagai peristiwa yang tidak menyenangkan.

Proses kognitif dan kreativitas manusia hanya bisa membawa kita sampai ke batas tertentu dalam situasi yang sedang kita hadapi. Tetapi hikmat, pengertian dan dorongan dari Tuhan membawa kita lebih jauh, dan kita perlu meminta kepada Tuhan atas karunia-karunia ini. Percayalah kepada Tuhan dengan sepenuh hatimu, dan janganlah mengandalkan pengertianmu sendiri (Amsal 3:5).


Judul Buku: Tangguh dalam Kehidupan, Kuat dalam Tuhan
Penulis   : Tony Horsfall & Debbie Hawker
Penerbit  : Katalis – Yys. Gloria, Yogyakarta (2020)
Bab 8     : Aspek Kognitif dan Kreatif dari Ketangguhan (17 hal)

Seberapa artikel ini berguna?

Klik pada "bintang" untuk memberi nilai!

Nilai Rata² 0 / 5. Jumlah vote: 0

Belum ada vote! Jadilah yang pertama menilai.


Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Isikan dengan ANGKA *Time limit exceeded. Please complete the captcha once again.

eBook Rekomendasi

Situs Rekomendasi





Komentar