Beberapa orang berpikir bahwa menjadi tangguh itu harus mampu mengatasi emosi-emosi dan tidak terpengaruh oleh emosi-emosi tersebut. Sebenarnya orang yang tangguh adalah mereka yang dapat menyadari dan menerima emosi-emosi mereka serta menemukan cara-cara sehat untuk menguasai emosi-emosinya. Sebaliknya, menekan emosi dalam-dalam dan menolak untuk mengakui emosi dalam jangka waktu yang panjang dapat mengakibatkan masalah pada kesehatan fisik. Stres, emosi-emosi, kesulitan, frustrasi tentu dapat ditangani bila menggunakan cara yang tepat. Berikut kita akan membahas beberapa cara penanganan stres yang dapat kita terapkan dalam kehidupan kita sehari-hari:
- Mengungkapkan perasaan. Mengungkapkan perasaan kita dengan menulis atau membicarakannya terbukti akan menimbulkan perasaan lega. Mengungkapkan fakta dan perasaan kepada teman, keluarga atau pembimbing rohani kita akan membantu meredakan stres dan tentu memberi dampak yang baik untuk kesehatan kita.
- Berdoa dan meratap. Selain berbicara dengan orang lain, sangat penting bagi kita untuk membicarakan permasalahan kita dengan Allah. Membaca kitab Mazmur dapat menolong kita untuk menemukan kata-kata yang sesuai dengan isi hati kita dan mengingatkan kita bahwa Allah ada bersama kita dan sanggup mengatasi semua emosi kita.
- Menyerahkan segala kekhawatiran kepada Tuhan. 1 Petrus 5:7 mengajarkan kepada kita untuk memercayai Tuhan dan tidak khawatir akan apa pun juga. Kita mungkin tidak merasa cukup tangguh untuk menghadapi penderitaan kita, namun Allah sanggup menyediakan kekuatan yang kita butuhkan pada waktunya. Tuhan tidak akan pernah membiarkan kita ditekan melampaui batas kemampuan kita.
- Menangis. Beberapa orang mungkin merasa gengsi untuk menunjukkan emosi mereka melalui air mata atau tangisan. Tetapi menangis itu sehat dan orang cenderung merasa lebih baik setelah menangis (tentu menangis yang dalam batas kewajaran). Menangis bukan suatu kelemahan dan bukan menunjukkan ketidaktangguhan. Menangis justru dapat membangun ketangguhan kita karena kita merasa lebih baik setelahnya.
Dan masih ada banyak cara yang dapat kita lakukan untuk mengelola emosi-emosi kita. Paulus dalam Filipi 4:23 mengajak kita untuk menerima dan mengalami anugerah yang luar biasa dari Tuhan kita, Yesus Kristus, di dalam hati kita yang terdalam. Memiliki pengenalan yang dalam akan anugerah-Nya memunculkan kepuasan hati dan memampukan kita menghadapi apa pun yang terjadi di dalam hidup.
Judul Buku: Tangguh dalam Kehidupan, Kuat dalam Tuhan Penulis : Tony Horsfall & Debbie Hawker Penerbit : Katalis – Yys. Gloria, Yogyakarta (2020) Bab 6 : Aspek Emosi dari Ketangguhan (16 hal)