Resilience in Life and Faith (Bab 2)

0
(0)

Beberapa aspek rohani dari ketangguhan dapat dikelompokkan sebagai faktor-faktor rohani, di mana tercakup di dalamnya: kesadaran akan makna, kesadaran akan panggilan, harapan dan keyakinan, pengampunan, ucapan syukur, waktu sabat, keheningan dan ketenangan, komunitas yang memiliki kesamaan etos, iman, dan praktik disiplin rohani. Kita akan membahasnya satu per satu pada bab ini.

  1. Kesadaran akan makna, yaitu mampu menemukan arti hidup di dalam segala macam situasi, mengetahui sungguh apa yang sedang dilakukan, sehingga diri sendiri menjadi lebih siap dalam menanggung kesulitan dan penderitaan.
  2. Kesadaran akan panggilan, yaitu menyadari apa yang menjadi panggilan Tuhan akan hidup kita dan meyakini bahwa kita sedang melakukan apa yang Tuhan ingin kita lakukan. Hal ini menolong kita untuk tetap bertekun ketika perjalanan kita menjadi sulit.
  3. Harapan dan keyakinan. Orang yang tangguh memiliki kesadaran akan pengharapan yang melindunginya dari kecemasan. Orang yang beriman akan selalu mengandalkan Tuhan selama masa sulit mereka dan menyakini bahwa Allah ada bersama mereka.
  4. Pengampunan. Mengampuni merupakan sebuah pilihan sikap hati. Memilih mengampuni berarti mau merasakan sakitnya luka batin dan mengakui bahwa kesalahan telah dilakukan atas diri kita tetapi kita memilih untuk menyerahkan keadilan kepada Allah. Mengampuni akan membebaskan kita dari kepahitan dan menolong kita untuk bertumbuh dalam ketangguhan.
  5. Rasa syukur. Orang yang suka bersyukur cenderung lebih bahagia, sehat dan optimis dibandingkan orang yang tidak bersyukur. Mereka yang merespons permasalahan dengan rasa belas kasih dan bersyukur memiliki ketangguhan yang lebih besar dan kemungkinan mengalami depresi yang lebih kecil.
  6. Waktu sabat, keheningan dan ketenangan. Sangat penting bagi kita untuk memulihkan diri, meningkatkan kesehatan mental serta sistem kekebalan tubuh kita dengan mengambil waktu beristirahat dalam keheningan dan ketenangan. Berdiam diri dan tenang memungkinkan kita untuk mendengarkan bisikan lembut Tuhan dan kembali menemukan Allah dalam hidup kita.
  7. Komunitas yang memiliki kesamaan etos. Menjadi bagian dari sebuah komunitas yang memiliki kesamaan etos akan menguatkan ketangguhan kita karena hal ini mengurangi rasa terisolasi kita sekaligus membangun rasa percaya diri kita.
  8. Tangguh dalam iman. Orang yang memiliki iman cenderung menghasilkan sikap optimisme, motivasi serta pemulihan dari sebuah trauma yang lebih cepat. Ia akan meresponi penderitaan bukan dari sudut pandangnya sendiri tetapi mengikuti pimpinan Tuhan dan menjadikan Tuhan sebagai sumber kekuatan ketangguhannya.
  9. Praktik-praktik disiplin rohani. Mempertahankan iman dalam masa sulit tidak dapat lepas dari praktik disiplin rohani. Kekuatan kita yang berasal dari Allah dapat kita temukan dalam praktik disiplin rohani kita.

Aspek-aspek rohani ketangguhan di atas adalah hal-hal yang kita alami dalam kehidupan kita sehari-hari, yang dapat kita latih untuk semakin meningkatkan ketangguhan rohani kita. Tidak hanya untuk diri kita sendiri, namun dapat pula kita ajarkan kepada anak-anak kita dengan membantu pertumbuhan rohani mereka.


Judul Buku: Tangguh dalam Kehidupan, Kuat dalam Tuhan
Penulis   : Tony Horsfall & Debbie Hawker
Penerbit  : Katalis – Yys. Gloria, Yogyakarta (2020)
Bab 2     : Aspek Rohani dari Ketangguhan (16 hal)

Seberapa artikel ini berguna?

Klik pada "bintang" untuk memberi nilai!

Nilai Rata² 0 / 5. Jumlah vote: 0

Belum ada vote! Jadilah yang pertama menilai.


Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Isikan dengan ANGKA *Time limit exceeded. Please complete the captcha once again.

eBook Rekomendasi

Situs Rekomendasi





Komentar