Sejauh ini kita telah mempelajari contoh ketangguhan melalui beberapa tokoh Alkitab yang membantu kita menerapkan beberapa prinsip ketangguhan dalam kehidupan kita sehari-hari. Akan tetapi, tokoh ketangguhan yang paling utama adalah Yesus sendiri. Yesus menjadi teladan ketahanan dan ketangguhan melalui peristiwa demi peristiwa yang Ia alami semasa hidup-Nya.
Walau pelayanan Yesus hanyalah sesingkat tiga tahun, namun penuh dengan peristiwa dan tantangan. Ia mengalami pencobaan di padang gurun. Ia banyak mendapatkan perlawanan dan penganiayaan ke mana pun Ia pergi. Ia difitnah, dikhianati, ditinggalkan dan ditolak. Sebagai manusia, Ia pun merasakan dukacita dan kehilangan seperti pada saat Ia mendengar kabar kematian Yohanes Pembaptis. Dan yang lebih membuat-Nya bersedih adalah penderitaan-Nya di kayu salib. Tetapi Ia tidak pernah mengelak. Dengan berani dan keteguhan hati yang besar Ia menerima apa yang harus dialami-Nya yaitu mati di kayu salib.
Kehidupan Yesus, dan khususnya kematian-Nya di kayu salib, menjadi contoh ketahanan dan teladan ketangguhan bagi kita. Tidak diragukan lagi salah satu faktor utama ketangguhan Yesus adalah keyakinan yang kuat akan panggilan-Nya bahwa Ia diutus ke dalam dunia oleh Bapa untuk suatu maksud dan tujuan tertentu. Yesus meyakini bahwa Ia adalah Anak yang dikasihi Bapa. Oleh karena-Nya, Ia selalu menjaga kehidupan rohani dan persekutuan yang erat dengan menyingkir untuk berdoa dan memiliki waktu pribadi dengan Bapa. Pengetahuan-Nya akan Firman Tuhan juga menjadi kekuatan batiniah untuk melawan pencobaan-pencobaan. Selain itu, Yesus juga tidak membiarkan diri-Nya sendirian namun Ia memastikan bahwa diri-Nya dikelilingi sahabat-sahabat dan orang-orang yang mendukung-Nya. Sukacita-Nya berpusat pada melakukan kehendak Bapa dan menyelesaikan tugas-Nya untuk membuka jalan keselamatan bagi seluruh dunia dengan mengandalkan hikmat, kuasa dan kasih Bapa kepada-Nya, dan keyakinan bahwa Ia akan kembali dipersatukan dengan Bapa.
Dalam kehidupan sehari-hari, kita pun dapat mengalami penderitaan seperti yang Yesus alami. Tetapi Yesus memberi teladan kepada kita bagaimana memelihara ketahanan dan ketangguhan dalam hidup. Selalu memikirkan Yesus, menghayati kehidupan dan teladan-Nya, menjadi sumber kekuatan dan motivasi kita untuk bertahan dan terus maju. Yesus ingin kita tetap memelihara persekutuan yang erat dengan-Nya melalui doa dan Firman yang menjadi dasar kokoh kehidupan rohani kita, dan juga untuk menjalin persekutuan dengan komunitas. Terus memusatkan hidup hanya kepada Tuhan, bersekutu erat dengan Bapa, melakukan kehendak-Nya dan menjadi berkat bagi orang lain akan meningkatkan ketahanan dan ketangguhan kita untuk menyelesaikan pertandingan sampai akhir.
Judul Buku: Tangguh dalam Kehidupan, Kuat dalam Tuhan Penulis : Tony Horsfall & Debbie Hawker Penerbit : Katalis – Yys. Gloria, Yogyakarta (2020) Bab 14 : Yesus, Teladan Kita dalam Ketangguhan dan Ketahanan (18 hal)