Resilience in Life and Faith (Bab 12)

0
(0)

Ketangguhan yang kita bahas mencakup lima aspek ketangguhan, yaitu rohani, fisik, emosi, kognitif dan kreatif, serta sosial dan sistemik. Kelima aspek ini akan kita lihat melalui tokoh perempuan yang ada di Alkitab yang juga memiliki peran yang penting, antara lain melahirkan Juru Selamat dunia (Luk. 2:7), menyelamatkan Musa dari kematian (Kel. 1:17-2:10), memimpin Israel sebagai nabiah dan hakim (Hak. 4:4-9), dan menjadi orang pertama yang menyaksikan kebangkitan Yesus (Mrk. 16:1-6; Luk. 24:1-6). Pada bab ini kita akan melihat lima aspek ketangguhan dari lima tokoh perempuan di Alkitab, yaitu Maria, ibu Yesus, memiliki ketangguhan dari aspek rohani, Hagar: ketangguhan fisik, Hana: ketangguhan emosi, Ester: ketangguhan kognitif dan kreatif, dan Rut: ketangguhan sosial dan sistemik.

Maria menghadapi banyak peristiwa yang mengguncangkan hidupnya, mulai dari Maria mengandung Mesias sampai pada menyaksikan kematian Putranya sendiri. Maria menjadikan doa dan imannya sebagai kunci ketangguhan untuk dapat tetap bertahan melewati setiap peristiwa berat dalam hidupnya.

Hagar mengalami penindasan oleh Sara oleh karena kecemburuan Sara yang membuatnya pergi melarikan diri ke padang gurun. Tetapi kemudian Hagar diusir untuk pergi. Ia berusaha menghidupi dirinya dan anaknya tanpa mendapat dukungan dari orang lain. Tetapi ia mendengarkan Tuhan yang membuat ia mampu bertahan.

Hana memperlihatkan cara bertahan yang berfokus pada emosi. Ia diejek oleh Penina tentang kemandulannya. Kemudian ia menyampaikan kepedihannya itu kepada Tuhan di Bait Allah dengan berdoa sungguh-sungguh begitu lama dan tanpa suara. Allah mendengarkan doanya dan kemudian ia mengandung seorang anak laki-laki bernama Samuel. Hana seorang yang kuat sebab ia mampu menepati janjinya untuk menyerahkan anaknya melayani Tuhan di Bait Allah yang berarti dia hanya bertemu anaknya setahun sekali.

Ester juga tidak memiliki hidup yang mudah. Sebagai seseorang yang terpilih menjadi ratu, ia tidak melupakan bangsanya yang terancam maut. Dengan strategi yang dirancangnya, ia dapat menyelamatkan tidak hanya dirinya sendiri tapi juga bangsa Yahudi. Ester menggunakan perencanaan dan kreativitas untuk sebuah kebaikan dan mengubah keadaan.

Rut sebagai janda anak Naomi, oleh karena kesetiaan Rut kepada mertuanya, mengikuti Naomi pulang kembali ke kampung halamannya. Rut sebagai orang miskin dan asing di Betlehem, hidup dalam budaya yang menyediakan kebutuhan bagi mereka yang membutuhkan. Di sana dia bekerja memungut sisa-sisa jelai yang dipanen para pekerja Boas. Sampai pada akhirnya ia menjadi istri Boas. Rut adalah perempuan yang tangguh yang mengerti pentingnya hubungan, dukungan dan kasih, yang juga mampu mencari peluang terbaik dalam budaya dan lingkungan di mana ia berada.

Kelima perempuan ini memiliki jalan hidup yang sulit untuk dilalui. Tetapi masing-masing mampu memperlihatkan kekuatan dan keberanian. Dalam hal ketangguhan, kita mengingat Maria karena ketaatan, iman dan pujiannya; Hagar karena memiliki kekuatan untuk meninggalkan situasi sulit dan memulai lembaran baru; Hana karena doanya yang sarat dengan emosi; Ester karena perencanaan dan kreativitasnya; dan Rut karena kasih serta upayanya untuk membangun dan memelihara ikatan yang erat.


Judul Buku: Tangguh dalam Kehidupan, Kuat dalam Tuhan
Penulis   : Tony Horsfall & Debbie Hawker
Penerbit  : Katalis – Yys. Gloria, Yogyakarta (2020)
Bab 12    : Perempuan-Perempuan Tangguh dalam Alkitab (14 hal)

Seberapa artikel ini berguna?

Klik pada "bintang" untuk memberi nilai!

Nilai Rata² 0 / 5. Jumlah vote: 0

Belum ada vote! Jadilah yang pertama menilai.


Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Isikan dengan ANGKA *Time limit exceeded. Please complete the captcha once again.

eBook Rekomendasi

Situs Rekomendasi





Komentar