Intensionalitas dalam kamus bahasa Inggris Oxford diartikan sebagai “hal yang disengaja atau memiliki tujuan”. Pemuridan memerlukan intensionalitas karena semua pemuridan memiliki tujuan, sasaran, dan rencana untuk mencapai tujuan itu. Pastinya para pembuat murid harus tahu ke mana murid itu harus pergi, dan memiliki rencana untuk menolong murid tersebut untuk sampai ke tujuan mereka.
Dari sejak awal memulai pemuridan, para pembuat murid sudah harus menetapkan tujuan-tujuan kelompoknya, sehingga kelompok tersebut dapat berjalan dengan lebih bergairah dan hidup daripada kelompok yang menganut mentalitas “mengalir saja”.
Untuk mewujudkan hal ini, para pembuat murid perlu membuat rencana. Mereka harus tahu kemana akan pergi bersama orang lain dan bagaimana merancang rencana untuk bisa sampai ke sana. Mereka membutuhkan sarana membuat murid yang sederhana dan mudah digunakan. Misalnya saja dengan mengajak para murid menjawab tiga pertanyaan sederhana yang mengacu pada perenungan tentang Yesus. Para murid juga membutuhkan contoh panutan dari para pemimpin dalam menjalani kehidupan bersama Yesus. Namun kadang kala tidak semua murid sesuai dengan rencana yang dibuat pembuat murid. Untuk itu para pembuat murid perlu selektif yaitu memilih dengan cermat orang-orang yang akan dijadikannya murid. Intensionalitas adalah kunci untuk melipat ganda dan menjangkau orang lain, ini memisahkan orang-orang yang melipatgandakan pembuat murid dari yang tidak.
Menjadi intensionalitas berarti kita menyediakan waktu untuk memberi perhatian terfokus, dan melakukannya secara terus-menerus. Hal ini tentu dilakukan selama kurun waktu tertentu dan sering untuk menjaga kontinuitas sampai menjadi sebuah kebiasaan dan disiplin. Intensionalitas adalah tentang bagaimana mencapai sebuah tujuan dalam pemuridan.
Judul Buku : Buku Panduan Pembuat Murid Penulis : Bobby Harrington & Josh Patrick Penerbit : Katalis – Yys. Gloria, Yogyakarta (2017) Bab 6 : Intensionalitas (20 hal)
