Kaum Aktivis (Bab 7)

0
(0)

Kaum aktivis mengasihi Allah melalui konfrontasi dengan berdiri bagi kebenaran di tempat yang tidak bersahabat. Mereka mendapatkan kekuatan rohani dari sebuah konfrontasi untuk mengupayakan keadilan dan kebenaran. Lihat saja bagaimana Musa, sang aktivis, mengonfrontasi gembala yang kurang ajar yang mengganggu beberapa perempuan muda (Keluaran 2:17) dan juga Yesus yang dalam banyak pekerjaan-Nya melibatkan konfrontasi dengan para pemuka agama.

Aktivisme dapat terungkap dalam berbagai bentuk. Sebagian kaum aktivis melakukannya dengan menyebarkan pamflet dan menerbitkan tulisan yang menyikapi kegagalan dan penyelewengan baik di dalam maupun di luar gereja. Sebagian lagi melakukan dengan doa, yaitu doa keliling (pendoa syafaat berdoa sambil mengelilingi suatu kawasan), arak-arakan di mana sekelompok besar orang kristiani berkumpul untuk berbaris merayakan ketuhanan Yesus, dll. Hal-hal ini secara aktif dilakukan untuk mengonfrontasi kesalahan dan kejahatan, dan mereformasi masyarakat.

Namun, ada hal-hal yang perlu diwaspadai ketika memadukan elemen aktivitas ke dalam ungkapan iman. Antara lain, kecenderungan untuk menjadi sulit bertoleransi terhadap orang berdosa, munculnya elitisme dan kebencian terhadap orang yang dikonfrontasi, adanya ambisi untuk mengontrol orang lain, dsb. Menjadi kaum aktivis bukanlah hal yang buruk jika dilakukan untuk mengasihi Allah dan dengan motivasi yang benar.


Judul Buku  : Sacred Pathways
Penulis     : Gary Thomas
Penerbit    : Katalis (cetakan kedua, Mei 2024)
Bab 7       : Kaum Aktivis (20 hal)

Seberapa artikel ini berguna?

Klik pada "bintang" untuk memberi nilai!

Nilai Rata² 0 / 5. Jumlah vote: 0

Belum ada vote! Jadilah yang pertama menilai.


Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Isikan dengan ANGKA *Time limit exceeded. Please complete the captcha once again.

Agenda Acara

eBook Rekomendasi

Situs Rekomendasi