Kaum Askese (Bab 6)

0
(0)

Tipe spiritualitas asketis cenderung mengarah pada keheningan, kedisiplinan, kesederhanaan, dan komitmen yang mendalam untuk menggugah jiwa mereka ke dalam hadirat Allah. Bahkan, terkadang mereka melawan arus budaya mereka, seperti kemewahan, keramaian, ingar bingar, dll., untuk mengungkapkan kasih mereka kepada Allah.

Seperti Yesus, kaum askese senang untuk meluangkan waktu hening secara pribadi dengan Allah sebelum memulai pelayanan umum mereka. Keheningan, kebersahajaan, dan kedisiplinan menjadi dunia kaum askese yang nampak dalam berbagai tindakan ibadah mereka, seperti: berjaga-jaga pada malam hari (menyembah dan berdoa kepada Allah), berdiam diri, retret, berpuasa, hidup taat, dsb.

Meskipun ada banyak manfaat yang diperoleh dengan memadukan unsur asketik dalam mengungkapan iman, tetapi ada pula bahaya yang harus diwaspadai oleh kaum askese. Keinginan untuk mencari keheningan dapat membuat seorang askese menjadi terlalu berfokus pada dirinya sendiri, padahal kekristenan menuntut kita untuk berfokus ke luar. Kepuasan yang ditemukan dalam keheningan dapat membuat kaum askese “tetap ingin merasa nyaman” berada di dalam penderitaan dan tidak ingin hal tersebut segera berlalu. Namun, memisahkan diri dari kehidupan dunia ke kehidupan rohani dalam mencari Allah adalah cara kaum askese bersaksi tentang kehidupan Roh. Cara asketik adalah sebuah undangan yang mulia dan kudus bagi mereka yang bersedia menempuh jalan yang jarang dilalui orang.


Judul Buku  : Sacred Pathways
Penulis     : Gary Thomas
Penerbit    : Katalis (cetakan kedua, Mei 2024)
Bab 6       : Kaum Askese (21 hal)

Seberapa artikel ini berguna?

Klik pada "bintang" untuk memberi nilai!

Nilai Rata² 0 / 5. Jumlah vote: 0

Belum ada vote! Jadilah yang pertama menilai.


Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Isikan dengan ANGKA *Time limit exceeded. Please complete the captcha once again.

Agenda Acara

eBook Rekomendasi

Situs Rekomendasi