Secara umum, setiap orang pasti sangat menyukai makanan. Dan seringkali, kita bersama dengan teman-teman akan mencari tempat-tempat makan favorit untuk sekedar bertemu dan mengobrol. Namun, banyak dari kita yang gagal untuk mengenali kekuatan dari makan–khususnya pengalaman makan bersama seseorang. Padahal, sesuatu yang istimewa (dapat) terjadi ketika kita makan bersama.
Membaca kisah tentang Yesus, Alkitab banyak menceritakan tentang Ia mengajar, menyembuhkan, melakukan mukjizat, dan banyak lagi. Namun, pernahkan kita menyadari bahwa cara Yesus memberkati dan menyelamatkan dunia adalah dengan “makan”? Yah, cara Yesus mendekati Matius si pemungut cukai (seorang yang dianggap orang berdosa, tidak religius, dan berstatus sosial rendah) adalah dengan datang ke rumahnya untuk makan bersamanya. Ini adalah sebuah bentuk pernyataan persahabatan, sebuah penegasan akan nilai, martabat, dan harga diri seseorang secara sosial dalam masyarakat.
Ketika kita mengundang seseorang untuk makan–meskipun tidak semua dari kita dapat melakukannya dengan mudah–kita melakukan lebih dari sekedar menawarkan makanan. Kita sedang menawarkan persahabatan, persekutuan, percakapan yang baik, keakraban, dan kedekatan. Sebuah ikatan spiritual akan tumbuh dan pada akhirnya mengubah hidup seseorang, tentu bila kita memulainya dengan berdoa. Jika satu atau dua kali makan bersama dapat memberkati orang lain, apakah yang akan terjadi bila di seluruh dunia orang-orang duduk bersama, makan, berbicara, dan mendengarkan, dan terhubung satu sama lain? Saya yakin Anda sendiri pun akan kagum menemukan orang yang Anda ajak duduk dan makan bersama masuk ke dalam Kerajaan Allah.
Judul Buku : B.L.E.S.S. Penulis : Dave Ferguson & Jon Ferguson Penerbit : Katalis (Mei, 2024) Bab 5 : Eat (Makan) (16 hal)
