Orang Kristen selalu diharapkan untuk melakukan hal-hal baik kepada orang-orang di sekitar, bahkan kepada yang non-Kristen. Hal ini baik. Bahkan Alkitab mengajarkan bahwa kita sebagai orang Kristen harus menjadi orang-orang yang berani menunjukkan iman dalam perkataan dan perbuatan kepada orang lain. Tetapi, mengapa dan bagaimana kita berbuat baik, sebagai individu dan gereja?
Ada beberapa alasan mengapa kita berbuat baik, antara lain adalah untuk menaati Allah yang kita kasihi (1 Yohanes 5:3; 1 Yohanes 4:19), karena kita mengasihi sesama kita (Matius 22:36-40), untuk menunjukkan karakter dan karya Allah kepada dunia (Matius 5:16), sebagai buah karya Roh Kudus yang bekerja di dalam diri kita (Matius 7:16-20), dan untuk memenangkan para pendengar Injil (Firman Allah harus diperdengarkan). Berbuat baik yang dimaksudkan di sini bukan sekadar “berbuat baik” sebagai hal yang penting atau tidak penting untuk dilakukan, tetapi bahwa kita sedang menyatakan Injil, bergabung bersama Allah dalam menyatakan misi-Nya, dan sedang menyebarkan shalom kepada orang lain.
Lalu bagaimanakah peran gereja dalam “perbuatan baik” ini? Gereja dalam arti sempit dipandang hanya untuk melakukan tugas-tugas seperti pemuridan, pemberitaan, penanaman gereja, dan pembangunan jemaat, tetapi gereja dalam arti luas mengemban tugas untuk melayani dunia dengan perkataan dan perbuatan dan bersatu melakukan keadilan. Jika misi gereja adalah membangun dunia yang lebih baik dan lebih adil maka tentu saja gereja harus terlibat, dengan cara tertentu, dalam meningkatkan kesejahteraan sosial, ekonomi, dan politik. Tetapi, intinya adalah ketika pemuridan menjadi pusat misi maka kita akan terus memikirkan bagaimana perbuatan baik yang kita lakukan dapat menjadi sebuah kesempatan untuk menjadi saksi Yesus Kristus.
Judul Buku : What is The Mission of The Church (Apa Misi Gereja?) Penulis : Kevin DeYoung & Greg Gilbert Penerbit : Katalis (2023) Bab 9 : Rajin Berbuat Baik (16 hal)
