Pada bab sebelumnya telah dibahas interpretasi dari dua belas ayat keadilan sosial yang umum, oleh sebab itu pada bab ini akan membahas tujuh pernyataan kesimpulan dan saran yang disebut dengan “Tujuh Proposal Sederhana tentang Keadilan Sosial”.
Proposal 1: Jangan Mengurangi yang Dikatakan Alkitab tentang Orang Miskin dan Keadilan Sosial. Tim Keller mengatakan bahwa melayani orang miskin adalah tanda yang krusial bahwa orang Kristen benar-benar memercayai Injil. Injil memotivasi agar di dalam pelayanan ada kemurahan hati, dan menerapkan kasih Allah kepada orang lain.
Proposal 2: Jangan Menambahi yang Dikatakan Alkitab tentang Orang Miskin dan Keadilan Sosial. Sebagian orang Kristen cenderung bersikap berlebihan dan justru berisiko membuat Alkitab berbicara lebih banyak tentang orang miskin dan keadilan sosial dari yang sebenarnya. Cerita Alkitab terutama tentang bagaimana Allah yang kudus dapat tinggal bersama manusia yang tidak kudus, tidak berpusat pada orang miskin, tetapi pada Yesus Kristus.
Proposal 3: Terimalah Rumitnya Menentukan Teologi Biblika tentang Kekayaan, Kemiskinan, dan Kepemilikan Materi. Fakta bahwa pandangan Alkitab tentang kekayaan, kemiskinan, dan kepemilikan materi tidaklah sederhana. Di satu sisi, orang miskin tampaknya mendapat tempat di dekat Yesus, tetapi di sisi lain banyak ditemukan cerita tentang orang kaya yang saleh di sepanjang Alkitab (Ayub, Abraham, dll.).
Proposal 4: Berhati-hatilah dengan istilah “Keadilan Sosial”. Seorang penulis membedakan arti “keadilan sosial” dalam dua sudut pandang, yaitu pandangan terbatas dan pandangan tidak terbatas. Dalam pandangan terbatas, keadilan adalah proses untuk seseorang diperlakukan secara adil. Sedangkan dalam pandangan tidak terbatas, keadilan adalah hasil di mana apabila seseorang tidak menerima bagiannya yang adil atau tidak memiliki sebanyak yang dimiliki orang lain, berarti tidak ada keadilan.
Proposal 5: Gunakan Konsep Kedekatan Moral. Kedekatan moral tidak tergantung pada wilayah geografis, tetapi mengacu pada seberapa terhubung seseorang dengan orang lain dari segi keakraban, kekeluargaan, jarak, atau waktu. Semakin sesorang memiliki kedekatan moral maka semakin besar pula kewajiban moral untuk menolong. Namun, haruslah dibedakan antara kemurahan hati dan kewajiban; panggilan untuk mengasihi dan panggilan untuk berhenti berbuat dosa.
Proposal 6: Hubungkan Niat Baik dengan Ekonomi yang Sehat. Ada tiga realitas ekonomi dasar yang tidak boleh diabaikan oleh orang Kristen; orang kaya ditambah orang miskin tidak sama dengan nol, berpikir lebih jauh dan menyeluruh terhadap kemungkinan akibat yang tidak diharapkan, dan masalah-masalah di dunia nyata beserta solusinya. Orang Kristen yang betul-betul hendak menolong orang lain sebaiknya memahami realitas-realitas ekonomi dasar ini sehingga memberikan dampak yang baik terhadap orang yang ia tolong.
Proposal 7: Kasihilah Sesamamu seperti Dirimu Sendiri. Pada saat orang Kristen dihadapkan pada kebutuhan fisik di sekitar kita, alih-alih berfokus pada keadilan sosial yang profetik, sebaiknya orang Kristen saling memotivasi satu sama lain untuk dapat mengasihi secara kreatif, bebas, dan kerelaan.
Judul Buku : What is The Mission of The Church (Apa Misi Gereja?) Penulis : Kevin DeYoung & Greg Gilbert Penerbit : Katalis (2023) Bab 7 : Memahami Keadilan Sosial (Aplikasi) (21 hal)