Apakah tepatnya Injil itu? Orang-orang Injili memiliki pandangan sendiri-sendiri tentang apa itu Injil. Sebagian mendefinisikan Injil sebagai Kabar Baik bahwa Allah akan menjadikan segalanya baru dan Yesuslah yang membawa perubahan dan pembaruan itu, dan sebagian lagi mendefinisikan Injil sebagai Kabar Baik bahwa Allah sudah bertindak menyelamatkan orang berdosa melalui kematian dan kebangkitan-Nya.
Saat kita membaca Perjanjian Baru, Kabar Baik Kekristenan dipandang dengan dua perspektif, yaitu “perspektif yang melebar” di mana Injil merujuk pada seluruh rangkaian pengharapan dan janji-janji yang digenapi dalam Kristus (sebagai Yang Dinantikan dan Pembaharu) bagi orang-orang yang ditebus (Injil Kerajaan), dan “perspektif yang menyempit” yang memfokuskan Injil secara sempit, yaitu pada pengampunan dosa melalui kematian Yesus di kayu salib (Injil Salib).
Injil Salib dan Injil Kerajaan bukanlah dua hal yang berbeda melainkan saling berhubungan. Pastinya, Injil hanya ada satu–satu berita Kabar Baik–bukan dua, dan di dalam mewartakan Kabar Baik ini kita tidak bisa tanpa memberitakan tentang salib. Artinya, Injil Kerajaan selalu meliputi Injil Salib, dan Injil Salib adalah sumber Injil Kerajaan. Fakta di Perjanjian Baru yang terus diulang-ulang adalah bahwa satu-satunya cara seseorang bisa memperoleh berkat-berkat Kerajaan adalah dengan datang kepada Yesus yang disalibkan dan bangkit dengan iman dan pertobatan untuk diselamatkan. Injil tentu saja meliputi semua yang dijanjikan Allah dan dinubuatkan para nabi, tetapi janji terbesar dari semuanya adalah pendamaian manusia dengan Allah melalui pengampunan yang diperoleh dari kematian Yesus.
Judul Buku : What is The Mission of The Church (Apa Misi Gereja?) Penulis : Kevin DeYoung & Greg Gilbert Penerbit : Katalis (2023) Bab 4 : Apakah Kita Keliru Memandang Seluruh Cerita (24 hal)