Alkitab menggambarkan diri Allah sebagai seorang pekerja dan bagaimana Ia bekerja: sebagai Pandai Besi dan Penjunan yang membentuk dunia, sejarah, dan bangsa-bangsa (Mazmur 8:3; Yeremia 10:16; 18:1-6); sebagai Tukang Kebun (Yesaya 4:2); sebagai Gembala dan Mesias (Matius 2:6); dsb. Pekerjaan kita merupakan suatu sarana bagi Tuhan untuk terus bekerja memenuhi dan memelihara ciptaan-Nya. Inilah apa yang disebut dengan Pekerjaan Inkarnasional, yaitu pekerjaan yang memberi kesaksian tentang Allah yang bekerja di dunia/kehidupan di dalam kita, melalui kita, dan sering kali di luar kita.
Yesus adalah Allah yang kelihatan yang telah menjadi manusia, dan manusia adalah ciptaan yang kelihatan, bukti nyata tentang Sang Pencipta. Oleh sebab itu, kita diutus membawa kesaksian tentang Allah dan mengakui keagungan ciptaan-Nya melalui cara kita bekerja, cara kita berperilaku, dan apa yang kita lakukan di mana pun kita berada, termasuk di tempat kerja. Yohanes 5:17 mengatakan bahwa Allah terus bekerja, yang artinya Dia terus bekerja melalui manusia dan manusia berkesempatan menjadikan pekerjaan sebagai sarana untuk menyatakan ketuhanan-Nya.
Pekerjaan Inkarnasional di tempat kerja dapat ditunjukkan dengan: menyadari tanda-tanda kehadiran Allah, mampu mengenali gambaran-gambaran tentang penciptaan, kesetiaan, keselamatan, dan kasih karunia, mampu melihat pekerjaan sebagai tempat penyampaian hikmat Allah dan Injil, dll. Menunjukkan cara hidup Allah yang nyata melalui cara hidup kita, maka kita telah membuat Allah agar dapat dilihat dan dikenal melalui pekerjaan kita.
Judul Buku : Workship Penulis : Kara Martin Penerbit : Katalis (2022) Bab 10 : Pekerjaan Inkarnasional (8 hal)