Sebagai seseorang yang memiliki tujuan untuk memuridkan orang lain, bagaimanakah kita melekatkan kebenaran ke dalam diri mereka? Setiap pendengar yang mendengar cerita kebenaran Alkitab, perlu menerapkan kebenaran dalam hidup mereka. Untuk itu, sangat penting bagi kita untuk menumbuhkan empati di dalam diri mereka sebagai kemampuan untuk membayangkan bagaimana berada dalam posisi orang lain dan merasakan apa yang dirasakan orang lain, melihat dengan mata mereka dan merasakan dengan hati mereka.
Bila kita ingin melekatkan sesuatu, kita harus melibatkan emosi/perasaan seseorang. Keterlibatan emosi yang kuat akan menggoreskan memori/ingatan tentang suatu kejadian di dalam otak, yang apabila memori tersebut dimunculkan lagi maka otak juga mengalami lagi perasaan itu, baik perasaan-perasaan hangat, buruk atau kekerasan. Perasaan dapat menjadi sarana belajar yang efektif, dengan melibatkan perasaan sebagai bagian dari proses belajar dan mengintegrasikannya ke dalam cerita, akan memudahkan seseorang untuk mengingat Alkitab, merasakan implikasi-implikasi cerita dalam diri mereka, dan menerapkannya dalam hidup mereka.
Hal yang paling mudah dilakukan dalam sebuah kelompok adalah dengan membuat mereka memerankan cerita secara spontan. Membuat drama pementasan: membuat sketsa, rangkaian gambar, mengarang lagu, juga sangat membantu dalam melekatkan kebenaran. Menceritakan pengalaman hidup yang sesuai dengan cerita akan memberi dampak mendalam bagi orang lain dan membuatnya semakin terlibat. Segala cara yang melibatkan perasaan dapat dilakukan untuk dapat terhubung secara emosional.
Membawa cerita Alkitab ke dalam kehidupan seseorang dengan cara yang melibatkan perasaan, akan membuat seseorang berjalan dengan kebenaran Allah yang semakin tertanam di hati mereka. Kebenaran Firman Allah akan melekat di kepala dan hati mereka. Tentu hal ini tidak lepas dari peran Roh Kudus kepada kita untuk menginterpretasikan cerita ke dalam hidup orang-orang yang bergumul dengan kebenaran. Ketika orang disentuh sampai ke perasaan-perasaan mereka, mereka tidak akan lupa bahwa pengalaman dan semuanya menyatu.
Judul Buku: Truth That Sticks (Kebenaran yang Melekat) Penulis : Avery T. Willis JR. & Mark Snowden Penerbit : Katalis – Yys. Gloria, Yogyakarta (2017) Bab 7 : Disentuh Sampai ke Relung Hati (14 hal)