Dalam prosesnya, membawa Alkitab ke dalam hidup seseorang tidaklah mudah. Mencontoh dari sikap Yesus, Yesus bukan saja ahli bercerita, namun Ia juga ahli bertanya. Yesus memakai pertanyaan, cerita dan perumpamaan yang dirancang secara intensional untuk menimbulkan respons pendengar-Nya. Namun pada kenyatannya, sebagian orang mengalami kesulitan dalam menentukan pertanyaan-pertanyaan untuk menolong anggota kelompok kecil untuk menggali harta kebenaran-Nya yang diletakkan Allah dalam cerita-cerita. Padahal pertanyaan-pertanyaan membuat pendengarnya merasa memiliki hal yang mereka dengar dan membuat penemuan-penemuan pribadi. Pertanyaan akan membantu membuka hati dan kepala dengan cara yang menggerakkan tangan dan kaki untuk melakukan penerapan dari suatu cerita.
Kebenaran Allah ada di dalam cerita dan kita harus membukanya melalui pertanyaan-pertanyaan agar kebenaran/cerita itu nyata bagi setiap orang dalam sebuah kelompok sehingga muncul pemikiran-pemikiran yang bahkan tidak ada di buku-buku tafsir. Pertanyaan ini dibuat untuk membuka pemahaman (kepala) dalam suatu diskusi atau pembicaraan, yang akan menyentuh perasaan (hati) dan menuntun seseorang bertindak dan menerapkannya dalam hidup (tangan).
Pertanyaan kepala membantu pendengar mengingat fakta-fakta dalam cerita secara urut dengan menanyakan apa yang terjadi dalam cerita. Pertanyaan hati berkaitan dengan implikasi dan interpretasi cerita yang memungkinkan pendengar memahami makna cerita. Pertanyaan yang dipakai dapat berupa pertanyaan “mengapa” atau “lalu apa”, ataupun pertanyaan yang memiliki jawaban lebih dari satu kata, yang membuat mereka berpikir, bertanya-tanya dan merenungkan motif orang-orang dalam cerita. Sedangkan pertanyaan tangan bertujuan pada aplikasi dan transformasi, yaitu tindakan apakah yang harus dilakukan atau diterapkan setelah menggumuli pemahaman tentang kebenaran Allah dari cerita tersebut.
Setiap orang dalam suatu kelompok memiliki kepribadian masing-masing yang unik. Kepribadian tertentu akan tampak dari cerita yang kita sampaikan dan bila kita mengajukan jenis pertanyaan yang spesifik sesuai dengan tipe kepribadian mereka. Pertanyaan yang tepat akan membuat seseorang tertarik menggali cerita untuk menginterpretasikan mengapa cerita itu terjadi demikian, apa artinya dan bagaimana kebenaran Alkitab dapat diterapkan dalam kehidupan sehari-hari.
Judul Buku: Truth That Sticks (Kebenaran yang Melekat) Penulis : Avery T. Willis JR. & Mark Snowden Penerbit : Katalis – Yys. Gloria, Yogyakarta (2017) Bab 5 : Kepala, Hati, Tangan (14 hal)