Memiliki ketrampilan mendengarkan, kepekaan dalam memberikan bimbingan rohani, empati, hikmat dan hati yang berdoa belumlah cukup bagi seorang pemimpin untuk menolong kelompoknya mengalami transformasi menjadi serupa dengan Kristus tanpa memiliki kerinduan yang dalam untuk melihat Allah bekerja dalam diri orang yang ia layani. Ketika seseorang memberikan perhatian kepada orang lain, maka apa yang berawal dari sekedar program berubah menjadi suatu relasi yang berasal dari kasih yang tulus.
Transformasi dalam pertumbuhan rohani yang terjadi melalui relasi-relasi dalam tubuh Kristus adalah hasil karya Roh Allah di dalam kehidupan setiap orang yang menghasilkan hubungan relasional dengan tetap memiliki ketergantungan kepada Allah. Apakah yang akan kita lakukan untuk meningkatkan hubungan relasional dan transformasi dalam relasi-relasi yang kita miliki? Kita dapat memulainya dari hal-hal yang berada dalam pengaruh atau kendali kita yaitu hal-hal yang dapat kita ubah atau yang disebut sebagai “lingkar pengaruh” kita. Dan bukan berdasarkan apa yang menjadi keprihatinan kita tetapi tidak dalam pengaruh kita atau disebut “lingkar keprihatinan”. Sangat penting bagi kita untuk dapat membedakan kedua hal ini sehingga kita tidak terjebak pada obsesi kita untuk mengubah sesuatu. Libatkanlah Allah untuk melihat suatu kebutuhan yang Allah ingin kita kerjakan.
Setiap orang yang mengalami perjalanan transformasi disiapkan dan diperlengkapi untuk meresponi kebutuhan-kebutuhan tanpa mementingkan dirinya sendiri dan untuk mendatangkan kebaikan Allah dalam kehidupan sehari-hari bagi orang lain. Merangkul relasi-relasi dalam proses pertumbuhan dan transformasi rohani bukan hanya tentang diri kita, tetapi tentang Allah yang bekerja di dalam dan melalui kita. Bersediakah kita?
Judul Buku: STIR (Transformasi Rohani dalam Berelasi)
Penulis: Mindy Caliguire
Penerbit: Katalis – Yys. Gloria, Yogyakarta (2019)
Kesimpulan dan Penutup
