Dalam menjalankan penginjilan pribadi terjadi pertemuan pribadi-ke-pribadi dan supaya pertemuan ini menjadi efektif ada beberapa hal yang perlu kita perhatikan, yaitu:
- Mendengarkan. Kita dapat memeriksa diri apakah kita cenderung berbicara banyak, atau kita memberikan diri untuk bertanya atau diam sejenak, dan memberikan lawan bicara kita untuk berbicara.
- Menyentuh kebutuhannya yang nyata. Pernahkah kita bertanya dengan orang yang sedang kita bimbing apakah ada kebutuhan yang sedang ia butuhkan, yang dapat kita lakukan untuk membantunya? Sentuhan itu mungkin akan diingatnya seumur hidupnya.
- Membuka Alkitab bersama. Firman Tuhan itu hidup dan kuat. Mendalami ayat demi ayat dalam Alkitab akan mengubah perasaan seseorang, dan akhirnya mengubah hidup orang tersebut.
- Tertawa bersama. Bawalah tawa yang berasal dari berbagi kehidupan ke dalam setiap pertemuan.
- Terbuka. Kita tidak hanya berbagi hal yang baik tetapi juga kelemahan atau pergumulan yang sedang kita hadapi, dengan begitu orang yang sedang kita bimbing akan mengetahui bahwa ia pun mampu melewati setiap pergumulan yang ia hadapi.
- Melayani Kristus bersama-sama. Menjalankan pelayanan secara bersama-sama akan menjadi “program” pelatihan bagi orang yang kita bimbing yang menumbuhkan keyakinan serta melatih kecakapan mereka untuk menjadi pekerja tuaian selanjutnya.
Berkaitan dengan poin di atas, ada beberapa sikap kebalikan yang dapat menjadi jebakan bagi kita, yaitu:
- Selalu berusaha memecahkan masalah. Pendekatan ini hanya akan memunculkan hubungan seperti mentor kepada orang yang sedang dibimbingnya, dan hubungan kita berakhir di situ.
- Hanya mendengarkan. Tidak hanya kita yang harus mengendalikan porsi berbicara kita, kita pun sebaiknya mengendalikan porsi bicara orang yang sedang kita bimbing dan mengisinya dengan mendalami Alkitab.
- Mengulang-ulang cara melakukan sesuatu. Alih-alih membahas hal yang sama berulang-ulang, kita dapat membuka pikiran orang yang kita bimbing melalui topik-topik baru yang menyentuh kebutuhan mereka.
- Meluluskan terlalu dini. Jangan tergoda untuk memberitahukan sesegera mungkin orang yang kita bimbing bahwa inilah saat ia berkembang dan berlipat ganda. Setiap dari mereka memiliki proses dan waktu mereka masing-masing sampai mereka siap.
- Tukang periksa. Buatlah rencana langkah bimbingan untuk setiap orang yang sedang kita bimbing, sehingga kita tidak hanya sekedar mengoreksi hal-hal yang mereka jalankan.
Melewati pertemuan demi pertemuan tidak selalu dapat berlangsung dengan sempurna. Tetapi dengan menerapkan poin-poin di atas dan juga menghindari hal-hal yang bersifat jebakan dapat membantu kita untuk mendapatkan pertemuan yang efektif bersama dengan orang yang kita bimbing.
Judul Buku: Pemuridan untuk Semua Orang
Penulis: Scott Morton
Penerjemah: Arie Saptaji
Penerbit: Katalis – Yys. Gloria, Yogyakarta (2011)
Bab 7: Pertemuan Pribadi-ke Pribadi yang Baik: Apa Saja yang Diperlukan