Seorang murid sejati pasti akan melayani orang lain. Ia tidak hanya terlibat dalam pelayanan organisasi tetapi terlibat dalam penginjilan dan pemuridan pribadi. Melakukan pemuridan pribadi berarti menjadi pekerja tuaian seumur hidup yang menuntun orang yang baru bertumbuh untuk juga menjadi seorang pekerja tuaian seumur hidup. Apakah pekerja tuaian itu?
Kutipan Matius 9:35-38 memberi petunjuk kepada kita menjadi pekerja untuk tuaian adalah menjadi “petani” Tuhan yang diutus untuk mau dan berani bekerja keras, masuk ke dalam tuaian (terlibat dalam kehidupan dan kebiasaan), dan tergerak oleh belas kasihan untuk orang banyak.
Menjadi pekerja tuaian hendaknya menyadari bahwa ia dikirim oleh Tuhan “ke dalam” tuaian (orang banyak). Di mana pun dan kapan pun kita berada, hal tersebut menjadi momen bagi Tuhan menjadikan kita pekerja-Nya sehingga kita memiliki kesempatan untuk berbicara dengan orang lain tentang Yesus. Untuk itu dibutuhkan beberapa kecakapan yang perlu kita kuasai, yaitu: memahami proses penginjilan, memberitakan Injil dengan efektif, memuridkan, memiliki motivasi pribadi untuk mencukupi kebutuhan makanan rohani sehari-hari, dan bergaul dengan orang lain.
Mengembangkan seorang pekerja yang berbelas kasih dapat dimulai dari menyadari arti menjadi pekerja tuaian. Ia berada di dalam tuaian, memiliki belas kasihan kepada orang lain, menyadari bahwa ia dikirimkan oleh Tuhan, dan memiliki kecakapan di dalam tuaian.
Judul Buku: Pemuridan untuk Semua Orang
Penulis: Scott Morton
Penerjemah: Arie Saptaji
Penerbit: Katalis – Yys. Gloria, Yogyakarta (2011)
Bab 6: Tahap Tiga: Mengembangkan Pekerja yang Berbelas kasih