Sebagai seorang pelaku pemuridan, kita tidak perlu menjadi penginjil hebat. Tetapi kita bisa menjadi penginjil yang efektif, melatih orang lain, orang yang belum percaya. Untuk itu kita perlu belajar mengenai 2 fondasi dasar penginjilan pribadi.
Yang pertama adalah memahami bahwa penginjilan bukan sekedar peristiwa, melainkan sebuah rangkaian proses yang (mungkin) di dalamnya terdapat peristiwa. Kita sering memberi kesaksian dan memperdengarkan Injil namun sering kali kita merasa kecewa jika kita tidak segera menuai hasil, jika orang yang kita beri kesaksian tidak segera mengucapkan “doa pertobatan” dan menerima Yesus. Kita berfokus pada peristiwa bersaksi dan menuai hasilnya. Menerima Yesus secara pribadi merupakan sebuah proses penginjilan melalui persahabatan kehidupan kita dengan orang yang belum percaya yang terjalin hari demi hari sampai menumbuhkan kelahiran rohani bagi orang tersebut.
Sebuah kelahiran rohani adalah proses (menabur, menyiram, menumbuhkan) yang diikuti peristiwa (pertobatan) dan dilanjutkan dengan proses (pemuridan). Proses ini digambarkan seperti mata rantai dan kita dapat menjadi mata rantai di awal, tengah, atau mungkin terakhir. Di mata rantai awal kita dapat berperan sebagai penabur, penyiram, atau yang memberi pertumbuhan. Atau di mata rantai tengah pada saat orang tersebut mengucapkan doa pertobatan. Di mana pun posisi kita pada mata rantai, setiap mata rantai hanya mungkin ada jika sudah didahului dengan mata rantai sebelumnya.
Batu fondasi yang kedua adalah belajar dari orang-orang kudus (model orang dalam), bukan dari para rasul (model apostolik). Model apostolik adalah model penginjilan yang meniru cara para rasul. Sebagai contoh yaitu khotbah yang intensif kepada orang banyak. Sedangkan model orang dalam adalah model yang meniru cara hidup orang-orang kudus. Mereka melakukan kesaksian sambil hidup bersama dengan orang-orang tertentu. Scott Morton dalam buku ini mengutip komentar seorang teolog, Michael Green, yang mengatakan bahwa misi besar kekristenan pada kenyataanya dicapai melalui para misionaris informal … obrolan dengan teman dan pertemuan tak terduga di rumah-rumah, di perjalanan, dan di seputar pasar. Mereka pergi ke mana-mana sambil membicarakan tentang Injil; mereka melakukannya dengan wajar dan dengan keyakinan sebagai orang-orang yang tidak perlu dibayar untuk melakukan hal-hal semacam itu.
Mari kita mengambil bagian dari mata rantai pemuridan dan dengan meniru cara orang kudus menjadi penginjil pribadi bagi orang-orang yang belum percaya.
Judul Buku: Pemuridan untuk Semua Orang
Penulis: Scott Morton
Penerjemah: Arie Saptaji
Penerbit: Katalis – Yys. Gloria, Yogyakarta (2011)
Bab 3: Tahap Satu: Dua Batu Fondasi yang Mengejutkan bagi Penginjilan Pribadi