Ketika kita mengajarkan standar alkitabiah yang tinggi dalam pemuridan dan dengan penuh kasih mengonfrontasi perilaku yang berdosa, tetapi jika kita melakukannya secara berlebihan kita dapat menciptakan atmosfer yang tidak sehat. Pengajaran kita dapat menjadi sekedar seperangkat aturan yang harus dilakukan, sekedar menyenangkan hati kita atau “kelompok” dan bukannya menjadikan Kristus sebagai pusat pengajaran. Hal ini bukan kita lakukan dengan sengaja, tetapi apakah yang dapat kita lakukan untuk mengembangkan lingkungan yang penuh dengan anugerah?
Apabila kita melakukan pemuridan pribadi, tidak ada pilihan lain selain menerima mereka sebagaimana adanya mereka. Kita tidak sedang mencoba mengubah mereka secara diam-diam, tetapi dengan tangan terbuka menyambut dan memeluk mereka dengan hangat dan merasakan penerimaan mereka. Namun acap kali kita kurang melihat potensi mereka di dalam Kristus, oleh karena itu terimalah mereka sebagaimana adanya dan lihatlah potensi yang mungkin Kristus lakukan terhadap mereka.
Sebuah relasi akan terjalin ketika kita menerima sebagaimana adanya mereka. Belajarlah menjadi pendengar yang baik saat mereka mengutarakan keluh kesah mereka. Mendengarkan berarti kita menaruh hormat terhadap mereka. Bersikaplah terbuka terhadap kesalahan. Keterbukaan yang berarti membiarkan orang untuk cukup dekat dengan kita sekalipun mungkin mereka melukai kita.
Memberikan kemurahan hati dan sapaan ramah adalah hal sederhana namun dapat menciptakan lingkungan yang penuh dengan anugerah. Terkadang orang tersentuh hatinya hanya melalui hal-hal sederhana yang mereka terima namun membekas. Dan jangan lupa untuk menciptakan atmosfer yang menyenangkan dengan menjadikan diri kita menyenangkan bagi orang lain.
Menciptakan lingkungan yang penuh anugerah bukan berarti kita harus selalu tersenyum atau tidak dapat meminta pertanggungjawaban dari orang yang kita bimbing. Yang pasti, saat kita hidup dengan sungguh-sungguh bersama Yesus dan tetap dekat dengan mereka, kita sedang mengembangkan komunitas yang mengulurkan anugerah yang Tuhan berikan kepada kita.
Judul Buku: Pemuridan untuk Semua Orang
Penulis: Scott Morton
Penerjemah: Arie Saptaji
Penerbit: Katalis – Yys. Gloria, Yogyakarta (2011)
Bab 13 (akhir): Membangun Lingkungan yang Penuh Anugerah
