Apakah yang menjadi tujuan pelayanan pribadi-ke-pribadi kita? Kita memahami bahwa pelayanan pemuridan pribadi-ke-pribadi merupakan proses yang berlangsung seumur hidup. Tetapi apakah pemuridan tersebut hanya cukup sampai pada orang yang kita bimbing saja? Tidak.
Mengutip 2 Timotius 2:2 Paulus berkata kepada Timotius, “Apa yang telah engkau dengar dari padaku di depan banyak saksi, percayakanlah itu kepada orang-orang yang dapat dipercayai, yang juga cakap mengajar orang lain.” Paulus berharap kepada Timotius untuk menjangkau generasi ketiga, keempat dan seterusnya. Harapan ini tidak berhenti hanya kepada Timotius, tetapi juga untuk kita pada masa kini. Kita harus memikirkan generasi rohani ketiga, keempat dan seterusnya, bahwa orang yang kita bimbing juga akan menjangkau orang lain.
Bayangkan bila jangkauan ini berhenti hanya sampai pada kita. Maka pemuridan juga akan berhenti. Mungkin kita sibuk dengan kelompok pemuridan kita dan selama berberapa lama kita bergumul dengan kesembuhan rohani kita. Tetapi bukankah kesembuhan kita akan lebih cepat apabila kita menjangkau orang lain dengan Injil?
Lalu bagaimana cara supaya jangkauan ini terus berlanjut? Sejak memulai pelayanan pribadi-ke-pribadi kita sudah harus menciptakan atmosfer penjangkauan dengan melibatkan orang yang kita bimbing dalam momen-momen penjangkauan orang yang belum percaya sehingga mereka menjadi “tertular” dan juga “menularkan” penjangkauan.
Tidak ada yang dapat menghentikan hasrat kita menjangkau orang lain. Apabila kita sungguh-sungguh rindu menjangkau orang yang belum percaya, hal itu akan menular kepada orang-orang yang kita bimbing. Dan apabila kita tidak tertarik menjangkau orang lain, maka hal itu juga yang akan kita tularkan kepada orang yang kita bimbing.
Judul Buku: Pemuridan untuk Semua Orang
Penulis: Scott Morton
Penerjemah: Arie Saptaji
Penerbit: Katalis – Yys. Gloria, Yogyakarta (2011)
Bab 11: Mempersiapkan Generasi Ketiga
