Seorang Murid Tunduk kepada Seorang Guru
Kebanyakan orang tidak pernah mencapai hal ini, dan inilah alasan utama mereka tidak bertumbuh dengan baik atau sangat lama. Namun, tidak ada yang lebih penting dibandingkan kematangan/ kedewasaan rohani. Watak berkembang dalam komunitas dan itu terjadi hanya dengan penundukan diri.. Penundukan diri memberikan bukti kerendahan hati, dan itulah sebabnya watak dibangun di tengah komunitas.. Keampuhan penundukan diri dalam suatu relasi kemuridan adalah bahwa hal itu bersifat dua arah. Tidak ada yang menjadi tuan. Keduanya adalah hamba Yesus dan sama-sama menerima faedah yang besar dari relasi tersebut.
Seorang Murid Mencari dan Mengajar Murid-Murid Lain
Alasan bahwa pemuridan kerapkali gagal adalah karena kita tidak mengharapkan untuk kembali menghasilkan murid… Saya mengetahuinya, karena gereja saya juga sama seperti itu. Tentu kita berusaha untuk bersaksi saat kita bisa, saat kesempatan itu datang, namun, mari kita hadapi; kita nyaris tidak memiliki dorongan itu. Dan, Anda dan saya sama-sama bingung mengapa gereja kira tidak menjadi lebih baik. Hal ini karena pemuridan telah menjadi sekadar salah satu pilihan. Kita mengecilkan pertumbuhan rohani menjadi suatu pengalaman di dalam ruang-ruang kita dan bebas dari ancaman, apabila kita melakukan empat dari lima dimensi pemuridan yang Yesus ajarkan, kita masih akan hanya bertemu dengan kita masing-masing. Kita berkata-kata di antara kita, berinteraksi tentang kita, dan membahas masalah-masalah kita. Kita terperangkap dalam satu sistem yang tertutup.
Begitu kita sudah "tamat belajar", kita harus menemukan dan mengajar murid lain lain bagi Yesus. Itulah yang dimaksudkan Amanat Agung: "Aku sudah melatih kamu, sekarang pergilah kamu melakukan hal yang sama." Namun demikian, sebagian besar kita akan mengakui bahwa kita sama sekali belum mengikut Yesus dengan cara demikian.
Disadur dari
Buku: Panduan Lengkap Pemuridan, halaman 55-57.
Penulis: Bill Hull
Penerbit: Katalis Media
Info Produk: Panduan Lengkap Pemuridan