Jadi, kapan dan di mana Anda mulai menentukan bahwa diri Anda adalah pengikut Yesus? Dengan cara apa Anda memutuskan ingin merenungkan pertanyaan itu atau tidak? Mari kita mulai denan mengadakan percakapan "Mau Dibawa Ke Mana?" dengan Yesus. Beberapa dari Anda tentu pernah mendengar empat kata ini. Kalau masih ragu, coba bayangkan situasi ini. Bagi seorang lelaki muda yang menjalin hubungan "bukan-teman-biasa-lagi" atau "teman-tapi-mesra", pertanyaan ini seringkali melanda hatinya dengan rasa takut. Kemungkinan besar si lelaki sangat gentar menghadapi percakapan semacam ini. Bahkan, banyak pria akan menunda, melarikan diri, dan menundanya selama mungkin. Saya bahkan mengenal beberapa orang yang langsung mengakhiri hubungan begitu mengendus bahwa perbincangan "Mau Dibawa Ke mana?" makin mendekat. Sekarang, coba tebak versi panjang dari pertanyaan ini:
Mau dibawa ke mana hubungan kita?
Disadur dari:
Buku: NOT A FAN (Bukan Seorang Penggemar), halaman 21.
Penulis: Kyle Idleman
Penerbit: Literatur Perkantas Jatim
Info Buku: Not a Fan