Menjadi murid Kristus tidak cukup hanya dengan memiliki status “murid” saja. Tetapi kita perlu untuk bertumbuh secara rohani di dalam Kristus sendiri. Hidup yang telah diubahkan oleh Kristus akan kembali mati apabila kita tidak merawat pertumbuhan kehidupan rohani kita. Bagian kedua dalam buku Mentoring Conversation ini akan mengurai lima langkah (masing-masing diuraikan dalam satu bab pembahasan) bertumbuh dalam Kristus yang dapat digunakan secara berkelompok ataupun pribadi.
Langkah pertama dalam bertumbuh adalah memahami identitas diri kita sendiri. Pemahaman ini akan memengaruhi cara kita memandang diri sendiri, perilaku diri dan dalam berelasi dengan orang lain. Oleh sebab itu menemukan identitas diri yang benar merupakan proses pertumbuhan yang penting. 1 Petrus 1:18-19 mengatakan bahwa diri kita tidak ternilai harganya karena Anak Allah sudah menyerahkan diri-Nya sampai mati untuk menebus kita dengan harga yang mahal. Pengenalan dan kesadaran bahwa kita dikasihi Allah membutuhkan sebuah perjalanan hidup yang panjang sekalipun hal ini dapat terjadi secara berulang dalam fase-fase kehidupan seseorang.
Langkah kedua yaitu nyaman dengan Alkitab. Alkitab sebagai sebuah “kebenaran” selalu berperan penting dalam mendewasakan iman kita, membentuk cara berpikir kita, menentukan cara hidup kita dan membantu pengembangan karakter kita. Ada beberapa cara agar kita mendapatkan manfaat dari Alkitab saat kita rindu bertumbuh dalam menjadi murid Kristus baik secara pribadi maupun berkelompok, diantaranya: membaca Alkitab dari awal sampai akhir berulang kali selama hidup kita, mengenali kehidupan para tokoh Alkitab, atau mengambil salah satu bagian Alkitab yang tidak terlalu panjang untuk direnungkan bersama dan dibagikan di dalam kelompok.
Langkah ketiga adalah hidup dalam Roh yang berarti hidup dalam pimpinan Roh Kudus. Tidak ada pertumbuhan rohani yang tanpa melibatkan hubungan yang erat dengan Roh Kudus dan bertumbuh dengan Roh Kudus. Setiap orang percaya perlu mengalami secara nyata kuasa Roh Kudus dalam hidup mereka. Ada tiga kata yang menjelaskan pekerjaan Roh Kudus dalam diri orang percaya: dimateraikan sebagai milik Allah, dipenuhi Roh Kudus yang mana membiarkan Dia menuntun dan membimbing hidup kita seturut pimpinan-Nya, dan diurapi, diberi kuasa Roh Kudus untuk melayani dalam melakukan tugas-tugas perutusan-Nya.
Langkah yang keempat yaitu mengubah pola doa. Doa adalah bentuk komunikasi kita dengan Tuhan secara langsung. Kehidupan doa adalah fondasi dasar dari kehidupan bersama Tuhan yang sehat, yaitu dengan mengubah konsep doa sebagai cara untuk membuat Tuhan memenuhi kehendak kita menjadi cara untuk meminta agar kehendak-Nya yang terjadi.
Langkah kelima adalah memiliki hati seorang hamba. Mengikut Yesus adalah menjadikan diri seorang hamba seperti Ia sendiri yang mengambil rupa seorang hamba (Filipi 2:7). Seorang hamba adalah seorang yang dapat mendahulukan kepentingan orang lain daripada kepentingannya sendiri. Pemuridan menghendaki kita untuk melayani orang lain, peka terhadap kebutuhan-kebutuhan mereka dan tidak terfokus pada kepentingan-kepentingan diri kita sendiri. Tetapi tetap pada batas kemampuan kita. Kita hanya perlu melakukan apa yang Tuhan mau kita lakukan, dan melakukannya dengan kekuatan Tuhan.
Merawat pertumbuhan rohani dapat dilakukan baik secara pribadi maupun berkelompok. Langkah pertumbuhan rohani dapat berbeda antara seorang dengan yang lain, dan terjadinya juga berangsur-angsur seumur hidup. Tidak ada urutan yang pasti dalam langkah-langkah bertumbuh dalam diri setiap orang, tetapi pertumbuhan rohani itu sendiri harus mendapatkan kepastian.
Judul Buku : Mentoring Conversations Penulis : Tony Horsfall Penerbit : Katalis (2021) Bagian 2 : Langkah-Langkah Bertumbuh (25 hal)