LABORING IN THE HARVEST: KURANGNYA PEKERJA

0
(0)

laboringPekerja sedikit. Sedikit pada masa Yesus, sedikit pula pada masa ini. Mengapa situasi seperti ini terus terjadi tahun demi tahun, dekade demi dekade, abad demi abad? Mengapa tidak pernah ada cukup pekerja? Setidaknya ada lima alasan utama.

Pertama, apabila Iblis memutuskan untuk menyerang bagian paling strategis dalam kebangunan rohani dan penginjilan, menurut Anda di mana ia akan menyerang? Di mana ia akan memusatkan usahanya? Cobalah bayangkan dampak gereja bagi lingkungannya jika setiap anggota gereja berkualitas secara rohani, memiliki dedikasi tinggi, serta penyerahan diri kepada Kristus dan kehendak-Nya. Apa jadinya jika pekerjaan Kristus tidak hanya ditangani oleh beberapa orang profesional—para pemimpin gereja yang ditahbiskan—tetapi oleh ribuan, ratusan ribu, jutaan orang awam yang sangat terlatih, termotivasi, dewasa, berbuah, dan diperlengkapi? Gereja kita memerlukan orang-orang yang kerinduan terbesarnya adalah mengetahui dan melakukan kehendak Allah dalam hidup mereka—para pekerja yang setelah meninggalkan gedung ibadah setiap Minggu, berkarya di tengah masyarakat dengan hasrat yang besar untuk mengenal dan membuat-Nya dikenal.

Kita tahu bahwa hasil dari kekuatan pekerja semacam itu akan mencengangkan. Iblis mengetahuinya. Dan saya yakin, di sanalah ia akan memusatkan segala usahanya. Ia akan membuat kita bertengkar atas masalah-masalah yang konyol, sia-sia, dan tidak berguna, sementara jutaan orang menuju maut tanpa Kristus. Ia akan membuat kita sibuk dengan berbagai aktivitas yang baik sementara hal terbaik tidak pernah terselesaikan, terlibat dalam pekerjaan yang hanya sedikit berhubungan dengan Amanat Agung Kristus, yakni menginjili dan memuridkan.

Alasan kedua mengapa jumlah pekerja sedikit terletak pada hakikat istilah itu sendiri. Ada sesuatu yang kurang menyenangkan dalam gagasan menjadi pekerja. Pada dasarnya, kita lebih suka menjadi atasan, manajer, direktur, pemimpin—apa saja asal jangan pekerja biasa! Padahal, itulah arti sebenarnya dari kata yang Yesus gunakan: “Seorang pekerja di lahan pertanian”. “Seorang buruh tani”. “Seorang buruh upahan”. Betapa tidak menyenangkan! Betapa hina mendapati diri kita hanyalah orang-orang yang bekerja untuk menuai! Secara manusia, menjadi pekerja biasa adalah hal yang paling kita hindari. 

Alasan ketiga dalam hal kurangnya pekerja adalah pemahaman yang dangkal. Walaupun kita tahu harga yang harus dibayar, kita tidak melihat ganjarannya. Kita harus ingat bahwa semua yang bernilai, harganya akan tinggi.. Pekerja itu tidak ternilai, sangat diperlukan, dan tidak tergantikan dalam rencana besar Allah.

Alasan keempat atas kurangnya pekerja adalah kurang berdoa. Kita terbiasa untuk tidak menaati perintah Yesus. Kita gagal untuk senantiasa berdoa kepada Tuhan yang empunya tuaian supaya mengirimkan para pekerja.. Jika Anda meragukan bahwa kurangnya doa merupakan alasan utama kurangnya perkerja, izinkan saya bertanya. Sejauh mana doa untuk pekerja ini memenuhi hidup Anda? Apakah Anda berdoa bagi munculnya pekerja? Apakah Anda mengenal—orang-orang yang menjadikan permohonan ini sebagai prioritas doa mereka?

Alasan kelima dan terakhir bagi kurangnya pekerja cukup sulit dijelaskan. Para pekerja sedikit karena sebagian besar orang Kristen bahkan tidak menyadari adanya kelompok orang seperti ini dalam Alkitab. Mereka tahu ada petobat baru. Mereka tahu tentang murid-murid dan para pekerja Kristen. Namun, para pekerja merupakan entitas yang tidak dikenal dan biasanya benar-benar diabaikan.


Disadur dari

Buku: LABORING IN THE HARVEST (Penuai yang Diperlengkapi), halaman 19-29.

Penulis: Leroy Eims dan Randy Eims

Penerbit: Katalis Media

Info Buku: Laboring in The Harvest

Seberapa artikel ini berguna?

Klik pada "bintang" untuk memberi nilai!

Nilai Rata² 0 / 5. Jumlah vote: 0

Belum ada vote! Jadilah yang pertama menilai.


Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Isikan dengan ANGKA *Time limit exceeded. Please complete the captcha once again.

eBook Rekomendasi

Situs Rekomendasi





Komentar