Invitation to Retreat (Bab 11)

0
(0)

Tujuan retret adalah agar kita semakin berakar kuat di dalam Tuhan sebagai realitas utama pusat hidup kita, dan agar kita dapat kembali memasuki kehidupan yang Allah karuniakan pada kita dengan kekuatan, vitalitas dan kejelasan yang diperbarui tentang panggilan kita untuk hidup bagi Tuhan di dunia. Terkadang kita takut untuk kembali ke kehidupan kita karena khawatir kita tidak dapat memelihara persekutuan atau mempertahankan kejelasan yang kita sudah terima. Kita takut akan merasa kecewa lagi, tetapi kita juga harus mengingat tanda-tanda yang Tuhan berikan selama retret kita dan memahami sejelas mungkin yang Allah katakan pada kita agar kita dapat tetap ingat meskipun hidup kita sedang berkabut dan gangguan itu semakin memengaruhi kehidupan kita sehari-hari.

Begitu banyak karunia rohani yang dapat kita peroleh dari retret, dan apa pun bentuk karunia rohani itu kita ingat bahwa hal itu bukan hanya untuk diri kita sendiri, tetapi juga untuk komunitas-komunitas kita. Sekembali kita dari retret, kita akan kembali dihadapkan pada hal-hal yang sebelumnya kita tinggalkan: situasi rumah, anak yang ingin menceritakan kisahnya selama kita tinggal pergi, pekerjaan-pekerjaan kantor yang menumpuk, dll. Meskipun kita mungkin merindukan kehidupan kita yang familiar ini bersama orang lain, tetapi kita juga sudah mengalami kelegaan dan persekutuan dengan Allah yang mendalam, serta tanda-tanda perjumpaan tentang perkataan dan panggilan Tuhan pada hidup kita selanjutnya. Mengingat tanda-tanda perjumpaan kita dengan-Nya membantu kita siap untuk masuk kembali ke rutinitas kita.

Cara terbaik masuk kembali ke kehidupan kita yang mungkin tidak sesuai seperti saat kita tinggalkan adalah dengan kemurahan hati. Sebagai seseorang yang baru masuk kembali setelah retret dimana kebutuhan-kebutuhan kita terpenuhi, kita dapat memenuhi hati kita dengan rasa syukur dan membagikan sesuatu yang kita dapatkan kepada orang lain, kemurahan hati memberikan diri, memikirkan dan mendengarkan orang lain akan kebutuhan-kebutuhan mereka terutama pada saat kita tinggalkan. Menerima situasi dan kondisi yang sesungguhnya dengan murah hati membuat kita bersikap lebih realistis dan siap menerima apa pun.

Sebagaimana kita membutuhkan persiapan untuk pergi retret, kini kita juga perlu mempersiapkan diri untuk pulang ke rumah. Luangkanlah waktu untuk berdoa dan mempersiapkan diri kita memasuki kehidupan kita bersama orang lain.


Judul Buku: Invitation to Retreat (Karunia dan Kebutuhan untuk Menyendiri dengan Tuhan)
Penulis: Ruth Haley Barton
Penerbit: Katalis – Yys. Gloria, Yogyakarta (2020)
Bab 11: Mengingat Tanda-Tanda

Seberapa artikel ini berguna?

Klik pada "bintang" untuk memberi nilai!

Nilai Rata² 0 / 5. Jumlah vote: 0

Belum ada vote! Jadilah yang pertama menilai.


Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Isikan dengan ANGKA *Time limit exceeded. Please complete the captcha once again.

eBook Rekomendasi

Situs Rekomendasi





Komentar