Setelah sebelumnya kita diajak untuk menyelaraskan kembali kerinduan kita dengan tujuan-tujuan Allah, kali ini kita diajak untuk menemukan kemerdekaan kita agar kita dapat hidup seperti yang benar-benar kita inginkan. Kemerdekaan yang kita cari adalah kemerdekaan rohani yaitu kemerdekaan untuk menjadi apa dan siapa yang Allah rancangkan untuk kita, bukan menjadi siapa kita menurut kehendak diri kita sendiri ataupun harapan orang lain.
Dalam cara hidup kita, sering kali kita takut untuk mengecewakan orang lain dan juga diri kita sendiri. Kita terbelenggu pada ambisi kita dan juga ekspektasi-ekspektasi orang lain terhadap kita. Itulah mengapa diperlukan menemukan kemerdekaaan rohani dalam diri, bukan untuk melakukan apa saja yang kita inginkan, melainkan kemerdekaan/kebebasan dari segala sesuatu yang bukan berasal dari Allah, untuk kembali terpusat dan berespons pada pribadi Kristus dengan kedalaman-kedalaman diri kita.
Memiliki kemerdekaan berarti terbebas dari kemelekatan-kemelekatan yang tidak sehat di mana kita lebih memikirkan pikiran dan perasaan orang lain daripada tujuan Allah dalam hidup kita. Kemelekatan yang tidak sehat ini membelokkan kita kepada diri kita sendiri, berpusat pada diri kita, memperbudak kita dan menghalangi kita untuk merdeka. Namun menjadi merdeka bisa saja membawa beberapa dampak bagi kita, mungkin kita akan mengecewakan orang lain dan diri kita sendiri, kita tidak mampu menghadapi kekecewaan dalam hidup kita, atau kita kehilangan pandangan yang kuat tentang idealisme diri kita. Tetapi melepaskan kemelekatan-kemelekatan yang tidak sehat akan membawa kita ke irama-irama kehidupan yang Allah kehendaki yang baik bagi tubuh, pikiran, dan jiwa kita.
Ketika kita mampu memahami kemelekatan yang tidak sehat dalam diri kita dan membuka diri terhadap apa yang Allah sedang tunjukkan, kita akan menemukan irama-irama yang sesuai dengan panggilan Allah dalam hidup kita. Melakukan retret akan menolong kita menemukan dasar tempat kita meletakkan hidup dan keputusan-keputusan kita yang berpusat pada Allah.
Judul Buku: Invitation to Retreat (Karunia dan Kebutuhan untuk Menyendiri dengan Tuhan)
Penulis: Ruth Haley Barton
Penerbit: Katalis – Yys. Gloria, Yogyakarta (2020)
Bab 10: Menemukan Kemerdekaan Rohani