Ketika Anda mendapat undangan dari rekan atau sahabat Anda untuk sekedar datang dan bercakap-cakap dengannya, apakah yang Anda rasakan? Tentu kita akan merasa senang karena menjadi seseorang yang istimewa karena diundang. Yesus, sahabat utama kita, mengundang kita untuk datang kepada-Nya secara pribadi. Sebuah undangan yang langsung datang dari hati Yesus kepada kita murid-murid-Nya yang sibuk dengan hal-hal rutinitas yang melelahkan, dengan komitmen-komitmen yang membuat kita kepayahan sendiri, berusaha menjadi sempurna dan tak pernah mengecewakan, dan membuat kita tidak dapat beristirahat barang sejenak. Itulah mengapa undangan retret menjadi hal yang mendesak bagi kita.
Dalam kehidupan rohani, retret adalah waktu menyingkir yang lebih lama untuk tujuan bersama Allah dan memberi perhatian yang penuh dan tak terbagi kepada-Nya, membentuk persahabatan dengan pribadi Allah. Mengenali dan merespons kehadiran Allah melalui kepekaan, dan menyesuaikan diri lagi dengan perkataan Allah sebagai pemulihan bagi tubuh, pikiran, dan jiwa kita. Retret yang diartikan sebagai menarik diri, memiliki arti yang positif sebagai penarikan diri yang strategis yaitu ada saatnya kita mundur dari medan perang kehidupan kita sendiri, daripada terus berjuang di medan pertempuran yang sama dengan cara-cara lama yang sama, dan memulihkan kembali kekuatan kita untuk bertempur dengan menggunakan seluruh perlengkapan senjata Allah (Ef. 6:10-17).
Ketika kita semakin bertumbuh dewasa di dalam iman, pergumulan kita semakin rumit dan sulit mengenali hal-hal yang baik dan kudus yang benar-benar berasal dari Allah. Saat situasi itu terjadi, hal tersebut dapat sangat membingungkan, dan kita harus menarik diri agar bisa beristirahat, dipulihkan, dan menemukan perspektif dan mengatur strategi baru bersama dengan Allah. Beberapa hal atau situasi yang terjadi dapat menempatkan kita di posisi yang berbahaya secara rohani tanpa kita sadari. Menarik diri membuat kita menyadari di manakah hidup kita yang sedang dalam bahaya.
Banyak dari kita membuang energi hidup dengan sia-sia untuk hal-hal yang tidak penting. Ketika kita memasuki keheningan dalam retret kita dapat mengetahui dengan baik pertempuran apa yang harus kita lakukan dan bagaimana cara melakukannya. Terimalah undangan dari-Nya, dan temukanlah kelegaan-kelegaan yang akan Anda terima.
Judul Buku: Invitation to Retreat (Karunia dan Kebutuhan untuk Menyendiri dengan Tuhan)
Penulis: Ruth Haley Barton
Penerbit: Katalis – Yys. Gloria, Yogyakarta (2020)
Bab 1: Penarikan Diri yang Strategis