Pengalaman masa kanak-kanak yang dimiliki oleh setiap orang tentu berbeda satu dengan yang lain. Dan bisa saja pengalaman itu meninggalkan luka emosional di dalam kehidupan kita. Luka emosional yang parah akan menghalangi kita untuk benar-benar menikmati relasi dengan Bapa. Padahal dunia kita penuh dengan orang-orang yang menderita, terluka, yang kebanyakan dibawa dari masa kecil, meskipun banyak juga luka akibat tekanan dan persoalan hidup.
Ketika hati kita terluka kita membutuhkan pemulihan dari Bapa, Sang Penyembuh. Allah Bapa ingin menyembuhkan luka-luka emosional kita dan memastikan bahwa terjadi persekutuan yang manis dan tulus antara Bapa dengan kita, anak-anak-Nya. Pemulihan yang Dia lakukan adalah untuk dosa keegoisan kita maupun akibat-akibat dari keegoisan kita (cacat dan luka yang kita bawa dalam kepribadian dan emosi-emosi kita). Dosa yang kita lakukan membuat kita terpisah dengan Bapa.
Allah Bapa mengutus Yesus Kristus ke dalam dunia untuk menjembatani keterpisahan kita dengan-Nya. Keterpisahan akibat keegoisan kita adalah akar dari berbagai luka emosional, yang bila tidak kita bereskan dapat berkembang menjadi apa yang disebut dengan “Sindrom Saul”. Kehidupan Saul menyingkapkan adanya sebuah pola inferioritas (rasa rendah diri) dan luka emosional yang mengerikan dan sangat jelas. Ia memiliki kehebatan yang luar biasa, namun di balik itu ada sebuah hati yang penuh rasa iri dan ketakutan juga rasa tidak aman akan kekuasaan yang ia miliki. Ada beberapa ciri yang dapat membantu kita dalam mengenali Sindrom Saul yang sering kali tampak dalam kehidupan kita sehari-hari, antara lain: menarik diri dari orang lain, posesif, manipulatif, tidak dapat diajar, tidak sabar, dll. Namun Sindrom Saul dapat diatasi melalui kerendahan hati yang benar yang meliputi kesediaan untuk diketahui siapa diri kita sebenarnya dan berpihak pada Allah untuk melawan dosa kita.
Melawan dosa dalam diri kita berarti kita benar-benar bebas untuk mengasihi Allah Bapa, tetapi hal yang sering kali muncul dalam diri kita yang dapat menjadi jerat bagi kita adalah rasa takut pada manusia, pada pandangan dan keinginan mereka terhadap kita. Obat untuk mengatasi rasa takut pada manusia adalah takut akan Tuhan, yang berarti mengasihi Allah sedemikian rupa sampai kita mengasihi yang Dia kasihi dan membenci yang Dia benci. Dan ketika Sindrom Saul dapat dihancurkan maka kita telah menjadi orang yang dibebaskan. Jika kita ingin mengalami pemulihan dari Bapa maka kita harus memilih untuk takut akan Tuhan.
Judul Buku: The Father Heart of God (Hati Bapa)
Penulis: Floyd McClung Jr.
Penerbit: Katalis – Yys. Gloria, Yogyakarta (2018)
Bab 3: Ketika Hati Anda Terluka