Prinsip 4: Terimalah Karunia Keterbatasan
Orang yang sehat secara emosional menyadari batas-batas yang telah Allah berika kepada mereka. Mereka dengan senang menerima satu, dua, tujuh atau sepuluh talenta yang telah Allah bagikan dengan penuh kemurahan. Karena itu, mereka tidak menjadi gila-gilaan dan penuh keinginan, berusaha menjalani kehidupan yang tidak pernah Allah maksudkan. Mereka memiliki rasa puas dan sukacita.
Gereja-gereja yang sehat secara emosional juga menerima limitasi-limitasi mereka dengan sukacita dan kepuasan yang sama, tanpa berusaha untuk menjadi seperti gereja yang lain. Mereka memiliki keyakinan akan keberadaan “tangan yang kuat” dari Allah dalam gereja mereka "untuk saat yang seperti ini" (Ester 4:11-14).
Yesus dan Batas-Batas
Yesus tidak melakukan mukjizat apa pun selama 30 tahun pertama kehidupan-Nya. Setelah sekitar 30 tahun tidak dikenal, Ia dikukuhkan untuk memulai pelayanan publik yang singkat selama 3 tahun lebih. Yesus tidak menyembuhkan setiap orang yang sakit dan kerasukan. Dia memilih hanya 12 orang untuk mengikuti Dia. Yesus tidak mengejar banyak orang setelah Dia memberikan pengajaran yang keras. Yesus tidak memenuhi kebutuhan setiap orang sendirian. Namun, Dia berdoa pada akhir hidup-Nya, "Aku telah memuliakan Engkau di bumi dengan menyelesaikan pekerjaan yang Engkau berikan kepada-Ku untuk Kulakukan" (Yohanes 17:4).
Belajar Mengenali Keterbatasan Saya
- Perhatikanlah kepribadian Anda: Mendapat energi ketika bertemu orang (ekstravert) atau ketika menyendiri (introvert)? Menyukai kreativitas dan spontanitas (perception) atau kendali dan keteraturan (judgment)?
- Perhatikanlah masa-masa dalam hidup Anda: Melajang, Menikah (1 Korintus 7:32-35), Membesarkan Anak, Paruh Baya, Sarang Kosong; Memulai karir, Investasi, Merdeka finansial
- Perhatikanlah situasi kehidupan Anda: Muda, Dewasa, Tua, Fisik, Emosi: Sehat, Sakit, Rentan
- Perhatikanlah kapasitas fisik, emosi, dan intelektual Anda: Frekuensi dan intensitas aktivitas, refleksi, rekreasi, Kesehatan, Kebugaran, Keteduhan.
- Perhatikanlah emosi-emosi negatif Anda: Depresi, Frustrasi, Keputusasaan, Kemarahan.
- Perhatikanlah luka-luka dari masa lalu Anda: Keterbatasan yang diwarisi dari keluarga, pengalaman masa lalu.
Ketika kita tidak menghargai batasan-batasan Tuhan dalam hidup kita, kita akan sering mendapati diri kita terlalu sibuk, tertekan, dan kelelahan… Jemaat dalam gereja-gereja yang sehat secara emosional percaya pada kebaikan Allah dengan menerima batas-batas dari-Nya sebagai karunia dan ungkapan kasih-Nya. Kadang kala, itu meliputri dukacita atas kandasnya mimpi-mimpi dan harapan-harapan yang mungkin kita miliki bagi hidup kita, suatu kenyataan yang membawa kita pada prinsip selanjutnya dari murid-murid dan gereja-gereja yang sehat secara emosional: kemampuan untuk menerima dukacita dan kehilangan.
Disadur dari
Buku: Gereja yang Sehat secara Emosional
Penulis: Peter Scazzero dengan Warren Bird
Penerbit: Gospel Press