Bila ada murid, maka akan ada guru. Bila kita akan membicarakan seorang murid sejati maka terlebih dulu kita membicarakan guru sejati. Dialah Yesus yang adalah “Allah yang berbicara” seperti disebutkan dalam Yohanes 8:23, 26, 28-29. Dia adalah Firman yang kekal, dan kita harus mendengarkan Dia jika kita mau kemuridan kita tulus dan konsisten. Menjadikan Yesus sebagai guru sejati berarti kita memberikan diri sebagai murid sejati pula. Lalu bagaimanakah menjadi murid sejati Yesus?
Murid sejati mengizinkan Firman Allah menyelidiki hatinya, merasakan dosa pribadi dan juga kebutuhan untuk bebas dari dosa tersebut. Ia percaya bahwa Yesus adalah satu-satunya Pribadi yang dapat melepaskannya dari dosa, dan ia menyerahkan dirinya tanpa ragu dan paksaan kepada Yesus Kristus Juru Selamat. Murid sejati menjadikan Firman sebagai sebuah kebenaran yang memberi pencerahan masuk ke dalam jiwa manusia. Bukan sekedar hafalan tetapi menerapkannya dalam kehidupan sehari-hari sehingga Firman itu menjadi nyata bagi dan di dalam diri melalui ketaatan dan iman.
Kebalikan dari menjadi murid sejati, yaitu menjadi murid palsu. Beberapa orang menjadi murid (palsu) karena dorongan kata hati yang muncul saat merasa antusias, atau karena ia sedang dipenuhi kerangka berpikirnya sendiri. Seseorang ini mudah didorong maju, tetapi juga mudah didorong mundur lagi.
Jenis murid palsu yang lain adalah mereka yang terpikat oleh kepribadian seseorang yang mungkin sangat menawan dan menarik perhatian kita. Bersyukurlah apabila seseorang tidak mengikuti kita, tetapi mengikuti Dia yang kita ajarkan.
Ada beberapa jenis murid palsu lagi yang dibahas di dalam buku ini. Murid jangka pendek (murid yang masih membiarkan ada jalan terbuka untuk keluar dari menjadi murid sejati), murid bunglon (murid yang masih membutuhkan penyesuaian dalam menjadi orang Kristen), dan murid yang majemuk (murid yang masih memiliki keterikatan kepada hal-hal yang lain selain Yesus).
Mengaku diri sebagai murid Kristus akan bersikap tidak mengabaikan dan menolak perkataan dan perintah Yesus. Ia menampakkan diri sebagai orang Kristen di mana pun dan kapan pun ia berada seturut pimpinan Yesus. Percaya bahwa hanya Yesus Kristus yang dapat membebaskan kita dari dosa dan menjadikan kita orang yang merdeka (Yoh. 8:32)
Judul Buku: Discipleship (Kemuridan)
Penulis: A.W. Tozer
Penerjemah: Okdriati S. Handoyo
Penerbit: Katalis – Yys. Gloria, Yogyakarta (2019)
Bab 2: Murid Sejati dan Murid Palsu