Salah satu aspek teologi yang paling menarik dan berguna bagi orang Kristen adalah pengajaran Alkitab tentang Roh Kudus. Di seluruh Perjanjian Lama dikatakan Roh Kudus menghinggapi orang-orang tertentu di zaman Perjanjian Lama (Bil. 24:2; 2Raj. 2:15) terutama untuk memberi mereka kemampuan supernatural untuk melakukan kehendak Allah (seperti pembangunan Kemah Suci), dan ketika pekerjaan itu telah selesai, kepenuhan Roh juga berakhir. Namun, terjadi transformasi Roh dari pengajaran Perjanjian Lama ke Perjanjian Baru di mana Roh Kudus tidak lagi hanya untuk beberapa orang saja, tetapi untuk seluruh umat Allah. Tidak lagi terbatas waktu, tetapi berlangsung selamanya.
Transformasi Roh di Perjanjian Baru dimulai dengan pencurahan Roh ke atas satu individu, yaitu Yesus, seperti dikatakan dalam Yesaya 11, 42, 61 bahwa Mesias yang akan datang itu diurapi oleh Roh. Yesus sebagai manusia menjalani dengan sempurna kehidupan yang dipenuhi-Roh dan dikuasai-Roh. Namun, Yesus tahu bahwa ketika Ia mati, dibangkitkan, dan dimuliakan di sebelah kanan Bapa, saat itu akan menjadi saat untuk Yesus memberikan Roh-Nya bagi para pengikut-Nya untuk menceritakan karya keselamatan-Nya, dan pencurahan itu terjadi pada saat Pentakosta (Kis. 2:33).
Karya Roh Kudus dalam hidup orang percaya dibutuhkan ketika seseorang mengalami mati rohani untuk lahir baru dan diubahkan. Ketika Roh Kudus memberi hidup baru kepada seseorang secara individu, Roh Kudus juga mempersatukannya dengan semua orang yang sudah lahir baru lainnya sehingga mereka menjadi satu keluarga Allah. Dan Roh melanjutkan pekerjaan-Nya dalam hidup setiap orang percaya untuk menjalani hidup yang menyenangkan hati Allah.
Judul Buku : Big Truths for Young Hearts Penulis : Bruce A. Ware Penerbit : Katalis (2022) Bab 7 : Roh Kudus (24 hal)
