Apakah Yesus benar-benar harus mati agar dapat menyelamatkan kita dari dosa? Ya, Yesus memang harus mati untuk melunasi hutang dosa kita karena kita semua adalah orang berdosa dan upah dari dosa adalah maut (Rm. 6:23, Ef. 2:1), dan pekerjaan ini hanya dapat dilakukan oleh Yesus yang adalah Allah sejati dan manusia sejati.
Iblis adalah musuh terbesar, lawan yang tangguh, tetapi Kristus datang dan mengalahkan Iblis dan segala kuasa kegelapannya melalui kematian-Nya di kayu salib. Namun, jika Yesus hanya mati dan dikuburkan maka Yesus masih tetap berada di bawah kuasa dosa (kematian). Oleh sebab itu, Dia harus bangkit dari antara orang mati dan hidup kembali dan tidak mengalami kematian lagi sehingga kuasa dosa benar-benar dikalahkan dan hukuman dosa kita dilunasi sepenuhnya.
Mengapakah pekerjaan ini hanya dapat dilakukan oleh Yesus? Ada lima hal yang mendasarkan hal ini: 1. Hanya Yesus yang dikandung oleh Roh Kudus dan dilahirkan oleh seorang perawan (Mat. 1:18-25), artinya hanya Yesus yang adalah Allah sejati dan manusia sejati, 2. Hanya Yesus yang merupakan Inkarnasi Allah (Yoh. 1:1-18), 3. Hanya Yesus yang menjalani kehidupan tidak berdosa (2Kor. 5:21), 4. Hanya Yesus yang mengalami kematian pengganti pembayaran dosa manusia (Yes. 53:4-6), 5. Hanya Yesus yang bangkit dari orang mati dan menang atas dosa (1Kor. 15:3-8, 16-23). Kesimpulannya, hanya Yesus yang memenuhi syarat melakukan pekerjaan sebagai Juru Selamat dan menjadi satu-satunya Juru Selamat (Yoh. 14:6).
Judul Buku : Big Truths for Young Hearts Penulis : Bruce A. Ware Penerbit : Katalis (2022) Bab 6 : Pekerjaan yang Diselesaikan Yesus (23 hal)
