Sebagai orang Kristen, sudah seharusnya kita mengenal sosok Yesus. Siapakah Yesus itu? Ia adalah pribadi Allah, dan yang kemudian dilahirkan sebagai manusia. Yesaya 7:14 berkata, ”Sesungguhnya, seorang perempuan muda mengandung dan akan melahirkan seorang anak laki-laki, dan ia akan menamakan Dia Imanuel.” Kemudian di Yesaya 9:5 dikatakan, “Sebab seorang anak telah lahir untuk kita, seorang putera telah diberikan untuk kita; lambang pemerintahan ada di atas bahunya, dan namanya disebutkan orang: Penasihat Ajaib, Allah yang Perkasa, Bapa yang Kekal, Raja Damai.” Jadi, Yesus adalah Allah sebelum Dia menjadi manusia.
Bagaimana kita memahami hal ini? Kita mengenal apa yang disebut dengan Inkarnasi, yaitu menyatunya Anak Allah yang kekal dengan hakikat manusia seutuhnya, sebagai misi Allah untuk menyelamatkan manusia dari dosa. Hal ini dipertegas dalam Yohanes 1:1 dilanjutkan Yohanes 1:14 bahwa sebelum awal mula dunia, sudah ada Firman dan Firman itu adalah Allah, dan Firman itu telah menjadi manusia sejati dan tinggal di antara kita supaya kita dapat melihat dan meniru-Nya sebagai manusia.
Ketika Anak Allah yang kekal menjadi manusia, Ia tidak meninggalkan keilahian-Nya melainkan mengosongkan diri-Nya dengan mengambil rupa seorang manusia. Ia tetap Allah yang memiliki sifat-sifat ilahi, tidak hilang atau dilepaskan, melainkan tertutupi oleh hakikat manusia. Manusia sangat lekat dengan dosa, tetapi Yesus sebagai Allah sejati sekaligus manusia sejati tidak dapat berbuat dosa, meskipun Ia dapat dicobai karena kekudusan hakikat Allah sebagai jati diri-Nya tidak dapat dicemari oleh dosa. Sebagai manusia sejati Yesus hidup dengan mengandalkan ketaatan pada Bapa dan Roh Kudus sekalipun Bapa dan Roh Kudus adalah bagian dari jati diri-Nya. Yesus adalah Allah sejati dan manusia sejati dengan hakikat Allah dan hakikat manusia yang menyatu dalam satu Pribadi.
Judul Buku : Big Truths for Young Hearts Penulis : Bruce A. Ware Penerbit : Katalis (2022) Bab 5 : Siapakah Yesus (19 hal)