Sebelum kita mengenal Kristus, kita tidak dapat mengalami kehadiran Allah dalam hidup sehingga kita hidup tanpa Allah. Setelah kita mengenal Kristus, kita hidup di dalam Kristus. Tetapi sayangnya, tidak ada yang menghapus ingatan kita tentang cara hidup lama kita sehingga masih ada pikiran-pikiran dan perasaan-perasaan yang membelenggu. Ini adalah strategi Iblis yang menyusupi dan mungkin menguasai pikiran kita dengan pikiran-pikirannya dan menonjolkan kebohongannya di hadapan kebenaran Allah.
Peperangan rohani di dalam pikiran adalah hal yang nyata dan tidak terjadi menurut hukum alam yang dapat kita pahami, tetapi apa yang tidak dilihat dan didengar oleh indera itu ada di dalam pikiran dan itu sangat nyata. Ada banyak contoh kasus yang menceritakan bagaimana peperangan rohani di pikiran ini memengaruhi perilaku seseorang yang membuatnya melakukan perbuatan negatif, baik menyakiti diri sendiri ataupun orang lain.
Seseorang yang masih banyak mengalami gangguan setan harus menawan segala pikiran dan menaklukkannya kepada Kristus, membiarkan Roh Kudus menyingkapkan kebenaran-kebenaran yang tersembunyi. Lalu bagaimanakah membedakan apakah pikiran-pikiran negatif ini berasal dari si Jahat atau pola-pola daging kita sendiri? Hal itu berasal dari si Jahat jika setelah kita melakukan “langkah-langkah kemerdekaan”, pikiran-pikiran itu tidak muncul lagi. Tetapi pola-pola daging tidak dapat kita usir pergi dan hanya bisa diatasi secara berangsur-angsur ketika kita memperbarui pikiran kita dengan datang kepada Allah. Relasi kita dengan Allah adalah relasi personal yang hanya akan berjalan baik ketika kita bersekutu dengan-Nya, dan menghasilkan kemerdekaan rohani yang akan membebaskan kita dari belenggu-belenggu rohani.
Judul Buku : The Bondage Breaker Penulis : Neil T. Anderson Penerbit : Katalis (2020) Bab 4 : Anda Dapat Memenangkan Peperangan di Pikiran (16 hal)