Orang-orang yang memiliki masalah-masalah pribadi atas diri mereka pada umumnya terbelenggu oleh kebohongan-kebohongan, seperti, “Itu salahku,” “Aku tidak baik,” “Allah tidak mengasihiku,” dan sebagainya. “Pendakwa” (Why. 12:10) senang dengan orang-orang yang memiliki masalah pribadi dan rohani yang tidak diselesaikan dan membuat kebohongan terbesar bahwa musuh terbesar mereka adalah diri mereka sendiri.
Iblis memakai pencobaan dan tuduhan untuk menjatuhkan kita sehingga kita kehilangan identitas kita di dalam Kristus. Padahal Allah tidak hanya menyatakan bahwa kita telah diampuni, tetapi juga menanggalkan pakaian kotor ketidakbenaran kita dan memakaikan jubah kebenaran-Nya kepada kita. Pada saat kita memilih untuk hidup menurut daging, Roh Kudus akan menimbulkan pertobatan karena hal tersebut tidak sesuai dengan identitas diri kita yang sebenarnya sebagai anak Allah.
Kita memiliki Musuh yang gigih, tetapi juga Pembela yang lebih gigih yang akan membela kita di hadapan Bapa siang dan malam. Iblis akan terus mendakwa dengan membuat diri kita merasa bahwa kita bukanlah siapa-siapa dan tidak berharga, bahkan membuat kita merasa bahwa kita sudah melakukan dosa yang tidak terampuni. Satu-satunya dosa yang tidak terampuni adalah dosa tidak percaya pada karya penebusan-Nya yang berarti menolak diselamatkan oleh Kristus. Namun, orang-orang yang datang kepada Kristus adalah anak-anak Allah, dan dosa serta hujatan mereka dapat diampuni karena mereka ada di dalam Kristus.
Judul Buku : The Bondage Breaker Penulis : Neil T. Anderson Penerbit : Katalis (2020) Bab 10 : Didakwa Bapa Segala Dusta (14 hal)