Kehidupan kristiani tidak dapat dipisahkan dari memberi. Namun, dari mana kita harus memulainya? Kita dapat memulainya dari tempat Tuhan memulai umat-Nya di Perjanjian Lama, “Segala persembahan persepuluhan dari tanah, baik dari hasil benih di tanah maupun dari buah pohon-pohonan, adalah milik Tuhan; itulah persembahan kudus bagi Tuhan” (Imamat 27:30).
Memang ada perdebatan tentang persepuluhan di beberapa kalangan. Namun, persepuluhan adalah cara histori Tuhan untuk menempatkan kita pada jalur memberi, dalam hal ini persepuluhan menjadi semacam awal tindakan sukacita untuk memberi persembahan. Persepuluhan menolong kita kepada pola pikir, keterampilan, dan kebiasaan memberi persembahan. Pertanyaannya, apakah kita mau memberi? Memberi persepuluhan bagaikan langkah-langkah awal anak balita, bukan langkah terakhir atau terbaik, tetapi merupakan awal tindakan yang baik.
Memberi adalah sebuah keterampilan yang mana semakin banyak berlatih semakin kita terampil melakukannya. Ketika kita tidak lagi bisa berhenti memberi artinya kita telah memberi melampaui batas, bukan secara jumlah tetapi kita masih mau memberi di saat kita tidak dapat memberi. Memberi adalah suatu pengorbanan, dan terkadang kita diizinkan untuk merasakan pengorbanan itu. Tuhan melimpahi kita dengan begitu banyak berkat supaya kita bisa memberi, menolong orang lain dengan murah hati. Tuhan memercayakan uang kepada kita bukan untuk membangun kerajaan di bumi melainkan untuk membangun Kerajaan Allah di surga. Lantas mengapa kita masih menunda untuk memberi?
Judul Buku : Prinsip Harta Penulis : Randy Alcorn Penerbit : Katalis (Mei, 2013) Bab 5 : Awal Tindakan (20 hal)







